Pasca Umumkan Go Public di Nasdaq, CEO Grab Anthony Tan Diperkirakan Jadi Orang Terkaya di Dunia
Fakta heboh di balik rencana ini adalah adanya sokongan besar dari sejumlah grup bisnis terbesar di Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi ride hailing Grab telah mengumumkan akan go public lewat skema special purpose acquisition company (SPAC) di NASDAQ dengan nilai valuasi mencapai 40 Miliar Dollar AS.
Fakta heboh di balik rencana ini adalah adanya sokongan besar dari sejumlah grup bisnis terbesar di Indonesia.
Grab Holding akan segera merampungkan IPO lewat skema SPAC, artinya Grab akan bergabung dengan perusahaan lain, yaitu Altimeter Capital, dengan nilai mencapai 40 miliar dollar AS atau setara Rp 580 triliun.
Namun siapa sangka, di balik kesepakatan ini ternyata ada sejumlah mega korporasi dari Indonesia yang ikut berpartisipasi. Mereka adalah Djarum, Keluarga Sariaatmadja pemilik Emtek (Pemilik SCTV, Indosiar), dan grup Sinarmas dari Lippo Group.
Baca juga: Grab Kenalkan Fitur Carbon Offset Baru ke Penumpang, Tambah 1.500 Armada Motor Listrik
Keempat perusahaan itu berada dalam gerbong yang sama dengan investor global seperti BlackRock, Fidelity, dan juga Temasek.
Semua bagian dan porsi investasi juga telah diumumkan Grab dalam keterangan persnya, Jumat (23/4/2021) kemarin.
Baca juga: Gojek Pasang 8.000 Unit Air Purifier di Armada GoCar
Grab menyebut deretan perusahaan yang terlibat dalam penggalangan dana private investment in public equity (PIPE) ini mencapai 4 miliar dollar AS. Bertambahnya sokongan investor dari Indonesia dalam skema SPAC akan menunjukkan kepercayaan sekaligus superioritas masa depan Grab di Indonesia.
"Kami selalu percaya pada kerja sama jangka panjang yang meningkatkan dampak yang besar bagi Grab. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung agenda nasional dan juga bermitra dengan sejumlah perusahaan blue chip terbaik di dunia," ujar Anthony Tan dalam keterangan tersebut.
Atas capaian ini valuasi Grab melonjak menjadi 39,6 miliar dollar AS, lebih tinggi dari valuasi pada awal 2021 sebesar 16 miliar dolar AS.
Anthony Tan yangvsaat ini memiliki 2,2 persen saham Grab akan merasakan pula dampak positifnya. Dengan valuasi itu, maka kekayaan Tan meningkat menjadi 829 juta dollar AS. Jika harga saham naik 3 dolar AS saja dari harga IPO, maka Tan bakal menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Keputusan Grab untuk menjadikan perusahaan publik didorong kinerja keuangan yang solid pada 2020. Meski banyak perusahaan yang dihantam kerugian akibat perekonomian dunia yang dilanda pandemi, Grab membuktikan mampu bertahan bahkan berkembang sampai saat ini.
Grab mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sekitar 12,5 miliar dollar AS
, lebih baik dibandingkan pada saat sebelum pandemi dan meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan kondisi pada tahun 2018.
Dalam keterangan resmi Gra, Altimeter berkomitmen untuk memegang saham yang dimiliki sponsornya selama tiga tahun.
Nantinya 10 Persen dari saham tersebut akan dimanfaatkan untuk dana GrabForGood yang ditujukan untuk berbagai program pengentasan masalah sosial dan lingkungan jangka panjang. Grab juga akan berfokus pada perbaikan pendidikan, dukungan untuk mitra Grab, dan lainnya yang sifatnya non profit.
Dana program GrabForGood tersebut saat ini nilainya mencapai 275 juta dollar AS. Beberapa sumber dana itu berasal CEO Grab Anthony Tan, cofounder Hooi Ling Tan, dan President Ming Maa, yang mencapai 25 juta dollar AS dalam bentuk saham Grab.