Menkop UKM Teten Masduki: 15 Juta UMKM Sudah Terhubung ke Ekosistem Digital
Teten menyatakan di 2024 nanti, sebanyak 30 juta UMKM ditargetkan terhubung ke dalam ekosistem digital.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sudah terhubung ke ekosistem digital saat ini naik 100 persen jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.
Dia menyatakan,Pemerintah Indonesia terus mendorong UMKM untuk bisa bertransformasi digital. "Saat ini sebanyak 15,9 juta telah terhubung ke dalam ekosistem digital, naik hampir 100 persen dari saat sebelum pandemi," ungkapnya saat membuka acara Lazada Seller Conference 2021yang diselenggarakan virtual hari ini, Rabu (6/10/2021).
Teten menyatakan di 2024 nanti, sebanyak 30 juta UMKM ditargetkan terhubung ke dalam ekosistem digital.
Dia menambahkan, dalam kondisi pandemi dan di tengah upaya pemulihan ekonomi, UMKM dituntut bersikap adaptif dan inovatif untuk bisa bertahan dan juga tumbuh.
“Dengan terhubung ke dalam ekosistem digital seperti eCommerce, menjadi salah satu peluang bagi UMKM untuk tumbuh ekspansif dan bisa lebih mudah menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, serta menjadi pahlawan ekonomi digital Indonesia,” ujarnya.
Pihaknya memberikan apresiasi kepada para seller Lazada yang bergabung di acara Lazada Seller Conference 2021. Dia berharap melalui acara ini, para pelaku UMKM dapat meningkatkan skala bisnis serta kualitas produknya dapat terus tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Ingin Dongkrak Kinerja UMKM, Asosiasi Sebut Pendampingan dan Migrasi Digital Adalah Hal Yang Wajib
Lazada Seller Conference 2021 dihadirkan untuk mempersiapkan para pemilik UMKM menyambut festival belanja akhir tahun yang dimulai pada 11.11 dan ditutup dengan Hari Belanja Online Nasional 12.12.
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari pada 6-7 Oktober 2021 dengan mengangkat tema ‘Level Up - Cermat Melesat’.
Baca juga: Kemenkop UKM: Hingga Agustus 2021, Sudah 15,3 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital
SVP, Seller Operations, Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro menyatakan, marketplace-nya berkomitmen mendorong pertumbuhan bisnis UMKM lokal, khususnya di ranah digital.
Belum lama ini, Lazada melakukan penutupan akses impor atas produk-produk yang termasuk dalam tiga klaster besar: tekstil dan fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan.
Baca juga: Bantu UMKM Tumbuh, Lion Parcel Kenalkan Kiriman Paket Ongkir Murah
Tujuannya, untuk memberikan kesempatan penuh kepada pengusaha lokal Indonesia untuk mendominasi pangsa pasar di klaster ini.
Pihaknya juga terus memberikan dukungan penuh kepada mitra brand dan penjual UMKM untuk tumbuh secara berkelanjutan di platform Lazada melalui berbagai inisiatif edukasi, diantaranya melalui Lazada Seller Conference 2021 secara online yang membekali para penjual dengan ilmu pengetahuan mengenai perdagangan digital terkini.
Baca juga: Kisah Febriani Intan, Single Parent yang Sukses Jadi Kurir Berprestasi di Lazada Logistics
Haikal menyatakan, sejak pandemi, jumlah penjual yang bergabung di Lazada telah bertumbuh hingga tiga kali lipat dibandingkan pada Maret 2020.
“Penjual baru di Lazada memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dengan sebagian besarnya merupakan penjual baru di ranah digital," ujarnya. Hal itu mendorong pihaknya terus menyelenggarakan inisiatif edukasi yang berada di bawah payung Lazada University untuk setiap penjual di platformnya.
Pembicara yang hadir di Lazada Seller Conference 2021 antara lain Yasa Singgih. Yasa adalah pengusaha muda berusia 26 tahun yang merupakan Co-Founder & CEO Fortius sekaligus pemilik Men’s Republic.
Di hari kedua konferensi besok, Yasa akan menceritakan kisah perjalanan membangun bisnis sejak ia berusia 16 tahun, hingga kini mampu memiliki omzet ratusan juta perbulannya, di hadapan lebih dari 10.000 penjual Lazada.