Besok Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan dan Akan Melemah Terhadap Dolar AS
Indeks rupiah pada Kamis (18/11/2021) diperkirakan bakal kembali tertekan dalam perdagangan uang.
Editor: Hendra Gunawan
Senior Economist Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C Permana mengungkapkan, pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini tidak terlepas dari semakin perkasanya indeks dolar AS.
Menurutnya, pasar saat ini tengah beralih ke aset safe haven seiring semakin menguatnya kekhawatiran akan angka inflasi yang tinggi.
Salah satu pendorongnya, selain data inflasi AS yang menunjukkan kenaikan, data inflasi di Inggris juga naik menjadi 4,2% atau lebih tinggi dari konsensus.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat dolar AS menguat dan jadi pilihan investor.
“Sementara untuk perdagangan besok, Kamis (18/11), rupiah masih akan berada dalam tekanan.
Indeks dolar AS kemungkinan akan kembali menguat,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Rabu (17/11).
Menurut Fikri, menguatnya indeks dolar AS esok hari akan didorong oleh rilis data inflasi di Uni Eropa yang diproyeksikan juga akan tinggi.
Hal ini akan mendorong para investor untuk menghindari aset berisiko seperti rupiah.
Selain itu, AS nanti malam juga akan merilis data ekonomi building permits yang diproyeksikan konsensus juga mengalami pertumbuhan dari bulan sebelumnya.
Jika sesuai ekspektasi atau lebih tinggi, data ini akan melengkapi konsisten tingginya data inflasi AS belakangan ini.
Oleh karena itu, Fikri memperkirakan rupiah akan berpotensi kembali mengalami pelemahan dan diperdagangkan di rentang Rp 14.160 - Rp 14.360 per dolar AS. (Hikma Dirgantara)