10.000 Warteg Akan Naikkan Harga Gorengan Jika Migor Tetap Mahal
Harga minyak goreng kemasan 2 liter saat ini masih Rp 40 ribu, jauh lebih tinggi dari harga normal, yakni Rp 30 ribuan per 2 liter.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 10.000 warung tegal (Warteg) tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) ancang-ancang naikkan harga menu, termasuk harga gorengan, semisal bakwan goreng.
Ketua Kowantara Mukroni berujar, hingga kini harga minyak goreng (migor) masih mahal. Rencana operasi pasar oleh pemerintah dinilai masih belum terasa dampaknya.
"Tadi saya ke pasar harga minyak masih belum turun harganya. Hari ini ukur per liter itu Rp 20 ribu per kg. Itu yang merek biasa. Yang curah sudah susah," kata Mukroni, Selasa (11/1/2022).
Mukroni menerangkan, harga minyak goreng per 2 liter saat ini masih Rp 40 ribu, jauh lebih tinggi dari harga normal, yakni Rp 30 ribuan per 2 liter.
Sebetulnya, menurut Mukroni, setiap tahun harga melambung tinggi ketika momen akhir tahun.
Baca juga: Penghasil Terbesar Dunia, Harga Minyak Goreng di Indonesia Malah 2 Kali Lebih Mahal dari Malaysia
"Tapi ini sudah pertengahan Januari masih tinggi," tutur Mukroni.
Jika harga minyak goreng masih tetap tinggi hingga akhir bulan Januari ini, para pemilik warteg khususnya di Jakarta terpaksa menaikkan harga jual makanan yang disajikan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi, Berikut Kekayaan Para Bos Besar Sawit Indonesia
Mukroni berujar, sudah ada sekira 10 ribu pengusaha warteg yang menyatakan bakal menaikkan harga makanannya.
"Kalau masih naik ya, kita naikan juga. Misalnya gorengan, yang tadinya Rp 2 ribu kita naikan jadi Rp 3 ribu. Kayak bakwan goreng," tuturnya.
Baca juga: Daftar Lima Taipan Penguasa Bisnis Minyak Goreng di Indonesia
Saat ini, pemerintah tengah melakukan operasi pasar minyak goreng murah seharga Rp 14 ribu. Namun, ucap Mukroni, belum terasa dampaknya terhadap harga minyak di pasar.