Perbankan 'Pede' Kredit bakalan Tumbuh Signifikan, Ini Sektor-sektor yang Bakal Jadi Pendukung
Para bankir yakin tahun ini mereka bakalan bisa meningkatkan kredit di banding tahun lalu.
Editor: Hendra Gunawan
Sektor lain yang dilihat BCA prospektif adalah perumahan karena kebutuhan hunian bagi kaum millenial meningkat setiap tahun dan masyarakat yang penghasilannya bertambah akan mencari rumah yang lebih besar.
Baca juga: Berkas Lengkap, Bareskrim Tahan Eks Bos BPD Jateng Cabang Blora Kasus Korupsi Penyaluran Kredit
Menurut Jahja, hal itu akan mendorong pertumbuhan kebutuhan KPR tahun ini. Peningkatan pendapatan masyarakat juga diyakini akan semakin mendorong permintaan kredit konsumsi lain seperti KKB.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan kredit tumbuh di kisaran 9%-11%. BRI memperkirakan penyaluran kredit akan menggeliat di awal tahun ini.
Berdasarkan hasil survei Indeks Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan BRI, ekspektasi bisnis UMKM pada kuartal I 2022 tercatat membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Tidak Boleh Lagi Ada Cerita Akses Kredit Sulit Bagi UMKM
"Hal tersebut mencerminkan bahwa UMKM memiliki optimisme tinggi bahwa di kuartal I 2022 bisnis dapat tumbuh lebih baik," kata Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI pada KONTAN, Rabu (9/2).
Strategi penyaluran kredit BRI tahun ini masih akan fokus pada segmen UMKM dan ultra mikro dengan melakukan ekspansi secara selektif.
Sektor-sektor yang masih prospektif di segmen UMKM menurut BRI tahun ini diantaranya pertanian, pangan, kesehatan, perdagangan.
Sedangkan di segmen korporasi (non UMKM), BRI hanya akan fokus pada kredit berbasis transaksi dan mendorong optimalisasi value chain yang diharapkan mampu mendorong peningkatan dana murah (CASA) dan fee based income perseroan.
Adapun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) menargetkan kredit tumbuh sekitar 9%-10%.
Strategi perseroan dalam menyalurkan kredit masih akan mempertahankan segmen debitur berpenghasilan tetap seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai captive market kredit konsumsi. (Dina Mirayanti Hutauruk)