Modal Utama Bisnis Properti Bukan Uang, Melainkan Nama Baik dan Reputasi
dalam mengelola bisnis properti yang utama adalah menjaga reputasi dan nama baik.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
“Misi saya dalam melangkah di dunia digital adalah dengan merapikan infrastruktur digital. Perusahaan kami memastikan web terenkripsi dengan baik, domain sudah https, artinya sudah secure. Kemudian dari segi kepercayaan, gunakan email berdomain perusahaan. Penguasaan teknologi ini penting dalam keputusan memasarkan secara online,” tambah Dhiraj.
Dhiraj mengaku telah banyak melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk digital termasuk melakukan iklan berbayar dalam memperluas pasar.
5. Mengedepankan Customer Relationship Management (CRM).
Dalam memetakan pemasaran yang menarik, ia menerapkan beberapa langkah untuk mencapai hasil maksimal. Salah satunya adalah Customer Relationship Management (CRM), dengan mempertahankan customer yang sudah ada.
“Mencari customer baru (acquisition) merupakan bagian dari CRM, maka dari itu perlu ada pendekatan yang menarik. Misalnya memikirkan bagaimana caranya agar harga tidak naik tapi kualitas meningkat, berarti harus ada value engineering-nya di sana,” ujarnya.
Setelah CRM sudah terlaksana, maka langkah selanjutnya adalah inovasi produk. Menurut Dhiraj, fasad harus memiliki selera dimana mutu tetap harus selalu dijaga. Apabila menggunakan bahan baku murah tapi pada prinsipnya tidak murahan.
“Ini sudah umum di bidang konstruksi dan pembangunan yaitu Zero accident, tidak boleh ada kecelakaan sekecil apapun. Sertifikasi K3 dan sebagainya harus dipenuhi, artinya harus mengedepankan aspek keamanan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam ranah konstruksi atau properti. Kita harus memperhitungkan pengeluaran tersebut sebagai investasi, bukan biaya produksi belaka,” katanya.