Pergeseran Pengguna Pertamax ke Pertalite Diperkirakan Tidak Berlangsung Lama
Imbas naiknya harga Pertamax atau RON 92 menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter, menimbulkan adanya pegeseran ke Pertalite
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas naiknya harga Pertamax atau RON 92 menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter, menimbulkan adanya pegeseran ke Pertalite.
Namun, pergeseran tersebut dinyakini tidak akan berlangsung lama setelah mengetahui adanya perbedaan dalam mengendarai mobil maupun motornya.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, migrasi dari Pertamax ke Pertalite saat ini tidak banyak, pada kisaran 20 persen hingga 25 persen dari total komsumen Pertamax.
Baca juga: Harga Pertamax Naik, Konsumsi Pertalite Meningkat hingga 15 Persen
"Itupun tidak berlansung lama, karena nanti pengguna Pertamax yang beralih ke Pertalite akan kembali menggunakan Pertamax, karena mereka sudah merasakan adanya perbedaan dari menggunakan Pertamax ke Pertalite," papar Mamit, Selasa (5/4/2022).
Mamit menilai, pengguna Pertamax pun rata-rata golongan menengah ke atas dan memiliki pemahaman akan manfaat dari menggunakan BBM RON tinggi.
Terkait pengguna Pertalite, kata Mamit, setelah masuk ke barang subsidi, maka sudah sepatutnya adanya pembatasan penggunanya.
Baca juga: DAFTAR Harga BBM Pertamax dan Pertalite Bulan April 2022
"Untuk pengguna mobil mewah dan mobil baru kita harapkan tidak menggunakan Pertalite. Begitu juga untuk PNS dan pegawai BUMN, kita minta untuk menggunakan Pertamax agar subsidi pemerintah ini tepat sasaran," ujarnya.