Akhiri Impor Rusia, AS Datangkan Bahan Bakar Minyak dari Amerika Latin
- Data Bea Cukai Amerika Serikat menunjukan volume bahan bakar minyak dari Amerika Latin yang diimpor AS mencapai rekornya pada bulan Maret lalu.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Data Bea Cukai Amerika Serikat menunjukan volume bahan bakar minyak dari Amerika Latin yang diimpor AS mencapai rekornya pada bulan Maret lalu.
Rekor ini terjadi menjelang tenggat waktu untuk mengakhiri impor AS terhadap minyak Rusia, yang ditargetkan pada 22 April mendatang.
Sehingga penyuling berusaha mencari sumber alternatif, selain pasokan minyak dari Rusia.
Baca juga: Rusia Akhirnya Akui Kehilangan Banyak Tentara di Ukraina, tapi Masih Sangkal Kekerasan di Bucha
Setelah Presiden AS, Joe Biden menginstruksikan larangan minyak mentah Rusia dan produk olahannya, penyulingan Pantai Teluk AS mulai berburu mencari pemasok baru, pada bulan lalu.
Melansir dari situs Reuters.com, Jumat (8/4/2022) Rusia menyumbang sekitar seperempat dari 524.400 barel per hari bahan bakar minyak yang diimpor AS pada tahun 2021. Rusia juga memasok sekitar 200.000 barel per hari minyak mentah ke penyulingan Pantai Timur AS.
Data Bea Cukai AS menunjukan pada bulan Maret, bagian impor Rusia diketahui turun menjadi 20 persen, sementara impor negara-negara Amerika Latin telah menyumbang sekitar 35 persen impor bahan bakar minyak, naik dari 20 persen pada tahun lalu.
Sedangkan pemasok minyak dari Timur Tengah untuk impor AS juga meningkat, menjadi sekitar 17 persen dari 5 persen di tahun lalu.
Rekor aliran bahan bakar minyak dari Amerika Latin mencapai 216.000 barel per hari, terjadi saat pejabat AS dan Venezuela membahas potensi pelonggaran sanksi yang dapat mengembalikan minyak Venezuela ke AS, setelah sempat terjeda selama tiga tahun.
Sebelum Venezuela menghadapi sanksi, AS telah mengimpor sekitar 4 persen dari kebutuhan bahan bakar minyaknya dari negara itu.
Baca juga: Menkeu AS Sebut Biden Ingin Rusia Keluar dari G20: Agresi Rusia Bawa Dampak Ekonomi Sangat Besar
Sementara itu, Meksiko yang telah memperluas ekspor bahan bakar minyak selama tiga tahun terakhir untuk AS, telah menyumbang sekitar 26 persen dari impor bahan bakar AS pada bulan Maret lalu, naik dari 18 persen pada tahun lalu.
Perusahaan minyak milik Meksiko, Pamex melaporkan adanya sedikit peningkatan dalam keseluruhan eskpor bahan bakar minyak untuk AS, menjadi 175.300 barel per hari pada Februari, dari 170.600 barel per hari pada bulan Januari.
Pemex berencana untuk mempertahankan pengiriman antara 175.000 dan 200.000 barel per hari dalam beberapa bulan mendatang.
Berdasarkan data dari pemantauan kapal tanker Bea Cukai AS dan Refinitiv, tiga kapal tanker dari Meksiko yang membawa bahan bakar minyak dan produk sampingan minyak, telah berlabuh di pelabuhan AS. Dan satu kapal tangker dilaporkan sedang dalam perjalanan.
Perusahaan minyak asal Brasil, Petrobas mengatakan permintaan minyak Brasil dari penyulingan Pantai Teluk AS telah meningkat.
Petrobas menambahkan, Brasil, Meksiko, Aljazair dan Arab Saudi telah mengambil alih posisi Rusia sebagai pemasok utama minyak mentah di Pantai Teluk AS.
Petrobas mengungkapkan telah menjual sekitar 500.000 ton bahan bakar minyak Brasil ke kilang Pantai Teluk AS tahun ini.
Selain itu, diperkirakan impor minyak dari Ekuador untuk AS akan meningkat, jika perusahaan minyak milik Ekuador, Petroecuador menyetujui kontrak jangka menengah dengan penyulingan Pantai Teluk AS.