Amankan Pasokan LNG Eropa, Perusahaan Migas Italia Teken Kesepakatan dengan Mesir
Perusahaan minyak dan gas Italia, Eni menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan produksi gas di Mesir
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Perusahaan minyak dan gas Italia, Eni menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan produksi gas di Mesir, pada Rabu (13/4/2022) kemarin. Langkah ini sekaligus untuk mengamankan pasokan gas alam cair (LNG) ke Eropa.
Kesepakatan ini datang saat Italia dan Eropa berusaha untuk menemukan impor gas alternatif untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap gas Rusia, saat perang di Ukraina meningkat.
Baca juga: Imbas Lockdown China, IEA Turunkan Prospek Permintaan Minyak Dunia
Dilansir dari Reuters.com, pada tahun 2015 Eni menemukan ladang gas super raksasa di Zohr Mesir, dan mengatakan telah sepakat dengan Perusahaan Induk Gas Alam Mesir (EGAS) untuk meningkatkan produksi gas dan meningkatkan eksplorasi di ladang baru.
Perusahaan energi Italia ini mengatakan, kesepakatan itu dapat menghasilkan pengiriman LNG hingga 3 miliar meter kubik ke Eropa tahun ini.
Eni yang sebagian besar sahamnya dipegang oleh negara, memegang saham di kilang LNG Damietta Mesir yang memiliki kapasitas lebih dari 7,5 miliar meter kubik per tahun.
Baca juga: Jika Rusia Hentikan Pemasokan Gas, Bisakah Eropa Beralih ke LNG?
Selain Italia, pada Senin (11/4/2022) kemarin Perdana Menteri Italia, Mario Draghi mencapai kasepakatan dengan Aljazair untuk meningkatkan impor gas, yang dapat menggantikan sebagian dari 29 miliar meter kubik gas Rusia yang diterima Italia.
Dalam kunjungan ke Aljazair, Mario Draghi mengatakan kesepakatan ini merupakan langkah signifikan untuk mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia.
Italia, yang mendapat sekitar 40 persen impor gasnya dari Rusia, telah berjuang keras untuk mendiversifikasi campuran pasokan energinya saat konflik di Ukraina meningkat.
Pemerintah Italia telah berusaha untuk mendatangi banyak negara seperti Kongo, Angola, Azerbaijan dan Qatar untuk menemukan pemasok gas yang cocok, yang dapat mengganti 29 miliar meter kubik gas Rusia yang diterima Italia.
Menteri Transasi Ekologi Italia, Roberto Chingolani berharap untuk mendapatkan tambahan 10 miliar meter kubik dari jaringan pipa Aljazair, Libya dan Azerbaijan tahun ini. Selain meningkatkan kapasitas pipa, Italia juga ingin meningkatkan impor gas alam cair dari negara lain seperti Qatar, Amerika Serikat dan Mozambik.