Analis: Kenaikan Suku Bunga The Fed Masih Jadi Pendorong IHSG Merosot 2 Persen
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (12/4/2022) masih tertahan di zona merah.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (12/4/2022) masih tertahan di zona merah.
Pada sesi pertama perdagangan hari ini, IHSG ditutup mesosot 2,12 persen atau 144 poin ke level 6.671,51 dengan pergerakan pada rentang 6.664 hingga 6.802.
Analis PT Kanaka Hita Solvera (KHS) William Wibowo mengatakan, penurunan IHSG di sesi satu hari ini lebih banyak dipengaruhi kenaikan suku bunga The Fed dan tingkat inflasi tahunan di AS.
Baca juga: IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran, Ini Sejumlah Penyebabnya
"Walau melambat menjadi 8,3 persen pada April dari 8,5 persen di Maret, tetapi masih lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 8,1 persen yang sulit untuk kembali ke masa pra-pandemi," kata William.
Untuk perdagangan sesi kedua, William diperkirakan IHSG lebih berpeluang untuk bottoming di area support 6.662, walau masih ada potensi breakout area support kuat tersebut.
Baca juga: Ambruknya Bursa Global Seret IHSG Ikut Ambles 2,89 Persen
Diketahui, pengumuman kebijakan kenaikan suku bunga The Fed hingga 50 bps disampaikan usai rapat rapat FOMC, Kamis (5/5/2022) dini hari waktu Indonesia.
Kebijakan tersebut akan membuat kisaran target untuk suku bunga dana federal mencapai 0,75 persen hingga 1 persen, dibandingkan kisaran sebelumnya yang berada pada rentang 0,25 persen hingga 0,5 persen.