Kilang Pertamina Terbakar, Komisi VII: Direksi yang Mengurus Kilang Minyak Harus Diberhentikan
Komisi VII DPR menyayangkan peristiwa terbakarnya kembali kilang minyak milik Pertamina, di Balikpapan, Kalimantan Timur
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VII DPR menyayangkan peristiwa terbakarnya kembali kilang minyak milik Pertamina, di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Minggu (15/5/2022).
"Kami minta direksi yang mengurus soal ini (kilang minyak) mundur saja atau diberhentikan. Masak kebakaran kilang jadi rutinitas seperti ini, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa," kata Anggota Komisi VII DPR Mulyanto saat dihubungi, Senin (16/4/2022).
Menurutnya, kasus kebakaran di area kilang Pertamina ini sudah terlalu sering dan hampir tiga sampai empat bulan sekali terjadi peristiwa kebakaran.
Baca juga: Kilang Minyak di Balikpapan Terbakar, Bagaimana dengan Suplai BBM?
Tercatat, kilang minyak di Balikapapan sebelumnya terjadi kebakaran pada 4 Maret 2022.
Mulyanto pun menyebut Komisi VII DPR telah meminta Pertamina mengaudit secara menyeluruh kilang-kilang yang sudah tua ini, agar didapat gambaran yang lebih komprehensif langkah mitigasi resiko kebakaran kilang ini.
"Program perawatan dan perbaikan kilang sebagai aset vital strategis nasional ini dapat disusun secara lebih akurat berbasis audit komprehensif di atas. Tapi, nampaknya direksi pertamina cuek-cuek saja atas permintaan Komisi VII tersebut," ujarnya.
Baca juga: Tim Labfor Polri Hari Ini Diterjunkan untuk Ungkap Penyebab Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan
Diketahui, kebakaran di area Kilang Balikpapan PT Kilang Pertamina Internasional, telah memakan korban satu orang meninggal dunia.
Area Manager Comm, Relation & CSR Kilang Balikpapan Ely Chandra mengatakan, tiga orang mengalami luka bakar merupakan pekerja Pertamina dan saat ini tengah dilakukan upaya perawatan maksimal di RS Pertamina Balikpapan.
Kemudian, dua orang korban yang terpapar panas merupakan pekerja dari kontraktor telah selesai perawatan di klinik, dan sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Untuk kondisi pekerja yang terkena luka bakar dalam keadaan sadar, dan sudah jauh membaik. Namun tetap akan dilakukan monitoring," kata Ely.
Terkait korban satu orang meninggal dunia yang merupakan pekerja kontraktor, Ely menyampaikan Pertamina akan memberikan penanganan maksimal hingga proses pemakaman selesai.
"Tentunya ada tanggung jawab penuh dari perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja. Namun dengan kewajiban secara kemanusiaan, kami akan memastikan almarhum mendapat penanganan yang optimal hingga pemakaman," paparnya