Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri BUMN: Subsidi Energi Bukti Negara Tak Mau Bebani Rakyat

Erick Thohir mendukung DPR RI terhadap usulan pemerintah melalui Menteri Keuangan terkait penambahan APBN

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Menteri BUMN: Subsidi Energi Bukti Negara Tak Mau Bebani Rakyat
Warta Kota/YULIANTO
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung DPR RI terhadap usulan pemerintah melalui Menteri Keuangan terkait penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung DPR RI terhadap usulan pemerintah melalui Menteri Keuangan terkait penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Erick, persetujuan DPR memastikan bahwa BBM, LPG dan listrik yang disubsidi tidak naik.

"Ini bukti negara hadir dan terus berupaya keras, karena tidak ingin membebani rakyat di tengah persoalan pangan dan energi global,” kata Erick kepada wartawan, Kamis (20/5/2022).

Baca juga: Pemerintah Berencana Naikkan Tarif Listrik Golongan 3.000 VA ke Atas, Ini Penjelasan Sri Mulyani

"Kami di Kementerian BUMN bersama Pertamina dan PLN akan fokus dalam menjaga ketersediaan energi dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," imbuhnya.

Pernyataan ini menyusul persetujuan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI terhadap usulan pemerintah terkait penambahan subsidi energi pada APBN 2022 dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan pada Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Harga Pertalite dan Tarif Listrik Subsidi Tak Naik Tahun Ini, Simak Harganya Sekarang

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menambah alokasi anggaran kompensasi energi sebesar Rp 216,1 triliun, dari semula Rp 18,5 triliun menjadi Rp 234,6 triliun.

BERITA TERKAIT

Sehingga, total anggaran subsidi energi dan kompensasi sebesar Rp 443,6 triliun.

Bendahara negara juga mengungkapkan, tambahan biaya subsidi dan kompensasi mempertimbangkan harga minyak mentah (Indonesian Crude Price/ICP) 100 dolar AS per barel dari asumsi awal dalam APBN sebesar 63 dollar AS per barrel.

"Kita menambah alokasi subsidi untuk PLN sehingga tarif listrik bisa dicegah untuk tidak naik. Itu yg paling penting. Jadi jangan digeser kepada yang naik, apalagi yang naik dengan tujuan mengcover tidak naik tersebut," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas