Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Akademisi Sebut Investasi Telkomsel ke GoTo Berisiko Tinggi

Akademisi menilai investasi anak usaha PT Telkom, Telkomsel ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai bukan sesuatu yang tepat

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Akademisi Sebut Investasi Telkomsel ke GoTo Berisiko Tinggi
gotocompany.com
GoTo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi menilai investasi anak usaha PT Telkom, Telkomsel ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai bukan sesuatu yang tepat dan berpotensi merugikan perusahaan pelat merah.

"Kalau menurut saya, investasi Telkomsel ke GoTo tidak dapat dikatakan akan berdampak baik, karena risikonya tinggi," kata Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward saat dihubungi, Kamis (27/5/2022).

Menurutnya, Telkomsel lebih baik fokus untuk bagaimana tetap menjadi pemain utama telekomunikasi terhadap gempuran penyelenggara layanan over-the-top (OTT) seperti Google, AWS, Alibaba, dan lainnya.

Baca juga: Saham GOTO Mulai Merangkak Naik, Bagaimana dengan Saham Bukalapak, Ini Kata Analis

"Kalau investasi di GoTo dapat berpotensi merugikan," ucapnya.

Ia menyebut, masuknya Telkomsel ke GoTo tentu saja akan ada peluang dan risiko bagi pemegang saham.

Peluangnya, kata Ian, gabungan operator seluler atau telko, layanan antar dan e-commerce yang akan memberikan solusi total.

Baca juga: Saham GOTO Fluktuatif Cenderung Menguat, Investasi Telkomsel Potensi Cuan Rp 805 Miliar

Berita Rekomendasi

"Risikonya adalah bentukan baru, dengan persaingan yg tinggi (ada pemain global) dan cenderung saturasi. Hal ini dapat menyebabkan secara nilai perusahaan tertahan ataupun secara persaingan dengan pemain global tidak terlalu baik secara bisnis," paparnya.

Tercatat, pada 2021 Gojek Indonesia kembali mendapat suntikan modal dari Telkomsel senilai 450 juta dolar AS atau setara Rp 6,3 triliun.

Suntikan modal ini dilakukan secara bertahap yang sebelumnya dimulai pada 2020.

Awalnya, suntikan modal terjadi pada November 2020 senilai 150 juta dolar AS, dan pada 2021 sebesar 300 juta dolar AS atau setara Rp 4,3 triliun.

Pada perdagangan hari ini, saham GOTO pada sesi pertama ditutup menguat 3,29 persen atau 10 poin ke posisi Rp 314 per saham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas