Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Stok Bahan Bakar Fosil Menipis, Jepang Keluarkan Peringatan Krisis Listrik

Meningkatnya konsumsi listrik dalam beberapa hari terakhir, telah membuat pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan untuk menghemat energi

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Stok Bahan Bakar Fosil Menipis, Jepang Keluarkan Peringatan Krisis Listrik
Richard Susilo
Daerah pariwisata di Asakusa Tokyo Jepang. Jepang mengeluarkan peringatan pada warga negaranya untuk menghemat energi selama musim panas melanda. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, YOKOHAMA – Meningkatnya konsumsi listrik dalam beberapa hari terakhir, telah membuat pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan pada warga negaranya untuk menghemat energi selama musim panas melanda.

Peringatan tersebut diserukan bersamaan dengan adanya krisis energi yang tengah terjadi di pasar global, imbas konflik Rusia dan Ukraina.

Hal itu membuat Jepang mengalami kekurangan pasokan bahan bakar fosil seperti gas alam cair untuk menjalankan energi listriknya. Jepang akhirnya mengeluarkan peringatan untuk menghemat energi selama musim panas.

Baca juga: Inflasi Jepang Melampaui Target Bank Sentral, Capai 2,1 Persen di Bulan Mei 2022

Kondisi tersebut makin diperparah dengan penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir akibat tsunami di Fukushima pada 2011 lalu, serta penutupan pembangkit listrik tenaga termal yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon yang ada di Jepang.

Atas dasar inilah, Kementerian Ekonomi Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) berambisi untuk mengurangi konsumsi listrik selama musim panas melanda Jepang, mengingat dalam beberapa hari terakhir konsumsi daya listrik di Jepang naik drastis akibat lonjakan pemakaian AC.

“Kami mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan energi hingga tingkat yang wajar, seperti dengan mematikan lampu yang tidak digunakan, juga menggunakan AC selama jam-jam yang sangat panas dan berhati-hati agar tidak terkena serangan panas,” wakil kepala sekretaris kabinet Yoshihiko Isozaki.

Baca juga: Jepang Akan Buka Tiga Bandara untuk Penerbangan Internasional

Sebelum memutuskan untuk membatasi konsumsi listrik warganya, Badan Meteorologi Jepang telah memprediksi bahwa hampir seluruh wilayah di negeri gingseng tersebut akan mengalami peningkatan temperatur selama beberapa hari kedepan.

Dimana suhu di pusat kota Tokyo diperkirakan naik mencapai 34,1°C sementara di Kiryu suhu akan naik sekitar 36,3°C. Ini merupakan suhu terpanas yang pernah dialami Jepang sejak Badan Meteorologi di negara itu mulai beroperasi tepatnya pada tahun 1951.

Bahkan melansir dari Reuters imbas adanya gelombang panas ini telah membuat 46 warga Tokyo dilarikan ke rumah sakit. Meski tengah dihantui cuaca ekstrim, namun Jepang akan tetap melakukan pemadaman sementara pada Senin (27/6/2022) selama satu jam untuk menurunkan kapasitas pembangkit sebesar 3,7 persen.

Dengan cara ini pemerintah Jepang berharap agar konsumsi listrik di negaranya khususnya selama musim panas bisa menurun dan kembali stabil seperti sebelumnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas