Sukseskan Presidensi Indonesia di G20, Program Sanubari Ajak UMKM Go Digital
Hingga Juni 2022, jumlah UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital telah mencapai 19,5 juta pelaku usaha
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi digital bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.
Hal ini juga menjadi salah satu fokus Pemerintah Indonesia khususnya dalam momen menuju Presidensi Indonesia di KTT G20 November mendatang.
Dikutip dari website resmi G20, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki pada side event G20 Indonesia bertajuk Digital Economy to Support SDGs (8/8/2022) mengungkapkan, sebanyak 83 persen pelaku UMKM nasional bergantung pada digitalisasi.
Hingga Juni 2022, jumlah UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital telah mencapai 19,5 juta pelaku usaha, atau 30,4 persen dari total UMKM yang tercatat sekitar 64 juta pelaku usaha.
Untuk mendukung upaya tersebut, SiCepat Ekspres menggulirkan program UMKM Sanubari (UMKM Siap Bangkit Untuk Negeri) untuk mewujudkan ekosistem UMKM digital melalui rangkaian program webinar yang berlangsung sejak Juli 2022.
Di program ini UMKM diedukasi agar dapat mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan teknologi serta konsep digital marketing.
Baca juga: Kominfo Dorong Sektor UMKM Asal Indonesia Timur Kuasai Teknologi Digital
Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing & Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres menyampaikan, lewat kegiatan ini perusahaannya berupaya berkontribusi nyata bagi peningkatan ekonomi Indonesia.
"Seperti yang kita tahu, UMKM adalah tonggak ekonomi negara. Melalui program Sanubari kami optimis bahwa SiCepat dapat terus memberikan dukungan dan menstimulasi rekan UMKM untuk bertransformasi dan membangkitkan ekonomi negeri," ujarnya, Minggu (21/8/20220).
Baca juga: Menparekraf: Promosi di Platform Digital Bantu UMKM Perluas Akses Pasar
Melalui program Sanubari, SiCepat juga memberikan stimulus bagi UMKM untuk mengasah kreativitas dalam berbisnis melalui kompetisi “Sanubari Business Plan Competition.”
UMKM ditantang membuat proposal ide bisnisnya. Dengan menilai pada kesesuaian target pasar, hingga strategi penjualan dan pemasaran, proposal terbaik mendapatkan bantuan modal usaha,.
‘’Melalui produk layanan hingga program-program yang secara khusus kami hadirkan untuk pelaku UMKM ini, kami harap hal ini dapat terus menstimulasi pertumbuhan bisnis UMKM," ujar Wiwin.