Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Goldman Sachs Berencana Pangkas Ratusan Karyawan Bulan Ini, Imbas Merosotnya Pendapatan

Adapun jumlah karyawan Goldman Sachs di pertengahan tahun 2022 adalah sebanyak 47 ribu orang, naik 15 persen dari tahun sebelumnya.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Goldman Sachs Berencana Pangkas Ratusan Karyawan Bulan Ini, Imbas Merosotnya Pendapatan
International Finance
Ilustrasi Goldman Sachs. Goldman Sachs dilaporkan tengah merencanakan lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada ratusan karyawannya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Raksasa perbankan investasi global Goldman Sachs, dilaporkan tengah merencanakan lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada ratusan karyawannya.

Tak dijelaskan kapan aksi PHK ini akan dilakukan Goldman, namun melansir dari Bloomberg pemutusan hubungan kerja tahunan yang disebut Strategic Resource Assessment akan mulai dilakukan Goldman pada pekan depan.

Sebagai informasi pemangkasan tersebut merupakan tradisi lama yang kerap dilakukan Goldman Sachs, namun beberapa tahun belakangan praktik seperti ini sempat dihentikan lantaran adanya ledakan perekrutan di AS.

Baca juga: Goldman: 50 Persen Emiten China di Wall Street Berpotensi Delisting

Rencananya aksi PHK akan menyasar sekitar 1 hingga 5 persen karyawan dengan kinerja rendah di semua posisi. Menurut perkiraan pemangkasan 1 persen untuk staf, akan menyiratkan pengurangan karyawan sekitar 500 bankir.

Adapun jumlah karyawan Goldman di pertengahan tahun 2022 adalah sebanyak 47 ribu orang, naik 15 persen dari tahun sebelumnya.

Pemangkasan ini lantas menjadikan Goldman Sachs sebagai perusahaan Wall Street besar pertama, yang mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan pengeluaran di tengah merosotnya volume transaksi di AS.

Berita Rekomendasi

Kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed selama beberapa bulan terakhir tak hanya memicu gejolak pasar modal, namun juga telah menghilangkan selera masyarakat di AS untuk berinvestasi, alasan inilah yang membuat raksasa investasi terbesar di AS ini terus membukukan penyusutan pendapatan.

Baca juga: Mantan Bos Goldman Sachs Sebut AS Berisiko Alami Resesi Ekonomi

Bahkan imbas adanya penurunan minat transaksi masyarakat membuat para analis memprediksi bahwa Goldman Sachs akan membukukan penyusutan pendapatan lebih dari 40 persen selama tahun 2022.

Tak hanya itu imbas dari ketidakpastian ekonomi global juga membuat prospek ekonomi laba kuartalan Goldman memburuk hingga anjlok 48 persen, melesat jauh dari yang perkiraan awal Goldman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas