Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Luhut Ajak Tanam Cabai, Sri Mulyani Ungkap Dunia Dalam Bahaya, DPR Minta Jangan Ciptakan Ketakutan

Ada 28 negara yang antre masuk di IMF akibat kondisi resesi dan suudah 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Luhut  Ajak Tanam Cabai, Sri Mulyani Ungkap Dunia Dalam Bahaya, DPR Minta Jangan Ciptakan Ketakutan
Alpha News
Fenomena naiknya inflasi terjadi di sejumlah negara seperti Sri Lanka, Amerika Serikat, Australia, Turki, Korea, hingga Jepang. Di Amerika Serikat, lonjakan inflasi mulai memicu resesi. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat untuk menanam cabai dan sayur-mayur, maupun tanaman pangan lainnya di pekarangan rumah.

Hal ini sebagai upaya menghadapi peningkatan risiko resesi global.

Baca juga: Tetap Berkibar di Saat Resesi, Ini 5 Negara ASEAN Ini Diramal Tumbuh Selama 2023

"Kami anjurkan untuk orang-orang menanam cabai sendiri, sayur sendiri di rumah," ujar Luhut yang dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina berdampak terhadap ketahanan pangan dan energi di seluruh dunia.

Sebab kedua negara itu merupakan pemasok komoditas energi dan pangan terbesar di dunia.

Oleh karena itu, Luhut berharap semua masyarakat Indonesia bisa menghadapi kondisi ketidakpastian global secara bersama-sama, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Menanam sendiri beberapa kebutuhan pangan dinilai perlu dilakukan sebagai antisipasi agar Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, yang dimulai dari kelompok terkecil yakni keluarga.

Berita Rekomendasi

"Istilah tentara itu perang rakyat semesta. Kita menghadapi ini, semua harus satu padu, supaya kita jangan sampai kekurangan pangan," katanya.

Meski demikian, Luhut meyakini, kondisi perekonomian Indonesia cukup baik.

Menurutnya, perekonomian RI termasuk kuat dibandingkan negara lainnya, sebab terus menunjukkan pemulihan usai tertekan akibat pandemi, meski di tengah ketidakpastian global saat ini.

Kinerja ekonomi yang positif itu setidaknya tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi yang terjaga di kisaran 5 persen.

Pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,01 persen (year on year/yoy), berlanjut di kuartal II-2022 dengan tumbuh 5,44 persen (yoy).

Pemerintah bahkan meyakini pada kuartal III-2022 pertumbuhan ekonomi akan tetap positif di kisaran 5,2 persen, meski memang lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Baca juga: Jadi Ancaman Krisis Pangan, Para Menteri Pertanian G20 di Washington Bahas Harga Pupuk

Oleh karena itu, Luhut menilai, dirinya tak melihat Indonesia memiliki potensi resesi, meski demikian kondisi ketidakpastian global tetap perlu diantisipasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas