Luhut Ajak Tanam Cabai, Sri Mulyani Ungkap Dunia Dalam Bahaya, DPR Minta Jangan Ciptakan Ketakutan
Ada 28 negara yang antre masuk di IMF akibat kondisi resesi dan suudah 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
"Saya kira sampai sekarang kita tidak melihat tanda-tanda ke sana (resesi), tapi kita pun tidak boleh jumawa terhadap itu," pungkasnya.
Dunia Dalam Bahaya
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengingatkan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20, terkait ancaman ketidakpastian global dan risiko keterpurukan ekonomi di seluruh dunia.
Hal ini diungkapkan Sri Mulyani dalam Forum 4th Finance Ministers and Central Bank Governor Meeting (FMCBGM) di Washington D.C di Amerika Serikat pada Rabu (12/10/2022) waktu setempat.
Baca juga: IMF Prediksi Dua Negara G7 Ini Masuk Jurang Resesi di 2023
"Seiring situasi ekonomi global yang semakin menantang, dan saya rasa tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dunia dalam keadaan bahaya," ucap Sri Mulyani.
"Kita sekarang menghadapi risiko yang semakin meningkat, inflasi yang tinggi, pertumbuhan yang lemah, kerawanan energi dan pangan, risiko iklim, dan fragmentasi geopolitik," sambungnya.
Diketahui, prospek ekonomi dunia yang suram dan risiko yang meningkat telah dikonfirmasi oleh World Economic Outlook dari IMF dengan sepertiga dari ekonomi global diproyeksikan untuk terkontraksi baik tahun ini atau tahun depan.
Oleh karenanya, Sri Mulyani dalam Presidensi G20 Indonesia untuk memprioritaskan tiap perwakilan negara dan kelompok dapat menyuarakan pandangannya masing-masing sehingga semangat pulih bersama, pulih lebih kuat pun menjadi semakin relevan.
Baca juga: Dua Negara Maju Ini Diprediksi Jatuh ke Lubang Resesi pada 2023
Kepemimpinan yang kuat dan tindakan kolektif yang cepat diperlukan untuk mempertahankan tujuan pembangunan global, melindungi mata pencaharian masyarakat yang terancam dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi global yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
"Saya benar-benar percaya bahwa G20 adalah mercusuar harapan yang dapat membantu dunia menavigasi gelombang krisis yang menghancurkan," ucap Sri Mulyani.
"Keyakinan ini didasarkan pada sejarah keberhasilan G20 dalam menanggapi Krisis Keuangan global dan baru-baru ini memberikan tindakan selama pandemi Covid-19," pungkasnya.