Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gubernur Jateng Dorong Pengembangan Enam Bandara Komersil dan Perintis di Jawa Tengah

Enam bandara itu di antaranya Bandara Adi Soemarmo di Kabupaten Boyolali, Bandara Dewandaru di Pulau Karimunjawa Jepara, dan lainnya.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Gubernur Jateng Dorong Pengembangan Enam Bandara Komersil dan Perintis di Jawa Tengah
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendorong pengembangan enam bandara komersil dan perintis di Jateng sebagai upaya merajut ekonomi kerakyatan. 

Potensi Ekonomi

Sementara itu, mantan Kadishub Jateng Satriyo Hidayat menjelaskan, Bandara Ngloram hadir untuk menjawab potensi ekonomi di kawasan Blora yang berdekatan dengan Bojonegoro yang memiiki hotel bintang lima dan keberadaan Blok Cepu dengan perusahaan yang mempekerjakan ekspatriat.

Bandara Ngloram juga diharapkan bisa menjadi moda transportasi pilihan, bagi warga sekitar Blora, seperti Rembang, sebagian Grobogan, dan wilayah di Jawa Timur, seperti Ngawi, Bojonegoro dan Tuban, yang diperkirakan akan menuai imbas positif pembangunan Ngloram.

Baca juga: Indonesia Perlu Manfaatkan Teknologi Cerdas untuk Atasi Problem Transportasi Perkotaan

''Potensi Ngloram sangat besar. Sebab, di wilayah Cepu terdapat sejumlah perusahaan minyak milik asing yang mempekerjakan ekspatriat. Sementara, selama ini penerbangan hanya sampai ke wilayah Surabaya atau Solo. Bagi orang asing, transportasi udara dianggap memiliki tingkat keselamatan lebih baik ketimbang naik darat. Tapi ya itu, pandemi Covid-19 membwa dampak yang besar,'' katanya.

Ngloram yang pernah didarati King Air B200GT saat itu memang mendesak untuk dikembangkan, khususnya pembangunan landasan pacu (runway) sepanjang 1.600 m x 30 m agar tak hanya melayani pesawat baling-baling ATR-72, tapi juga pesawat komersial tipe jet.

Demikian pula, dengan Bandara JB Sodirman di Wirasaba, Purbalingga, diharapkan memberikan dampak ekonomi pada kawasan Barlingmascakeb.

Satriyo menyebut, keberadaan sebuah bandara sangat vital, karena bisa memangkas waktu lebih efisien. Pasalnya, ketika sebuah daerah ingin menjual produk UMKM, budaya, wisata, kuliner, bandara adalah etalase yang bisa memajang jualan tersebut.

Baca juga: UMKM Perlu Simak Tips Ini: Jalankan Strategi Branding yang Tepat Pacu Penjualan Lewat Medsos

Berita Rekomendasi

''Turis asing yang ingin menghemat waktu membeli oleh-oleh khas Jepara, Rembang, Banyumas, bisa membeli di Ngloram atau JB Soedirman,'' katanya.

Terkait dengan tantangan menurunnya penumpang akibat pandemi, pihaknya mengusulkan agar kolaborasi dengan Angkasa Pura, maskapai penerbangan dan perusahaan yang ingin mencarter pesawat untuk lebih diintesifkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas