Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Mengalami Perlambatan di Kuartal Ketiga 2022
Bank of Korea (BoK) memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu tumbuh 0,3 persen, hal itu menandai pertumbuhan paling lambat
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mengalami perlambatan pada kuartal ketiga 2022.
Dikutip dari Reuters, Kamis (27/10/2022) Bank of Korea (BoK) memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu tumbuh 0,3 persen, hal itu menandai pertumbuhan paling lambat sejak kuartal ketiga 2021.
Para ekonom menyebut tingginya inflasi, kenaikan suku bunga yang cepat di seluruh dunia dan terus berlanjutnya gangguan rantai pasokan global akan menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian Korea Selatan.
Baca juga: Hadapi Ancaman Inflasi Global, IMF Minta Bank Sentral Kerek Suku Bunga
“Data yang dirilis oleh Bank of Korea tampaknya menggambarkan masa depan yang semakin sulit bagi perekonomian Korea Selatan,” kata Park Sang-hyun, kepala ekonom di HI Investment & Securities.
Sementara itu, Bank of Korea mengatakan bahwa merosotnya pertumbuhan ekonomi negara itu diakibatkan oleh naiknya impor yang lebih cepat dibandingkan ekspor.
Dalam jajak pendapat Reuters, para ekonom memperkirakan ekonomi tumbuh hanya 0,1 persen kuartal ke kuartal pada periode Juli hingga September, melambat dari kenaikan 0,7 persen pada April hingga Juni.
Secara tahunan, ekonomi tumbuh sebesar 3,1 persen pada kuartal ketiga setelah naik 2,9 persen pada kuartal kedua. Hasilnya di depan ekspektasi untuk pertumbuhan 2,8 persen.
Data tersebut muncul di tengah spekulasi pasar bahwa Bank of Korea mungkin mempertimbangkan untuk memperlambat laju pengetatan kebijakan moneter, setelah menaikkan suku bunga kebijakan dengan total 250 basis poin sejak Agustus tahun lalu.
Baca juga: Inflasi Australia pada September 2022 Naik ke Level Tertinggi Sejak 32 Tahun Terakhir, Ini Faktornya
Awal bulan ini, BoK telah menaikkan suku bunga lebih besar dari biasanya yakni 50 basis poin, menandai kenaikan yang lebih besar di waktu yang akan datang.