Perkuat Modal Kerja, Pemegang Saham Restui Penambahan Modal Surge
Perseroan berencana untuk melakukan penerbitan sebanyak-banyaknya 205.029.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal ditempatkan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI/Surge) melakukan aksi korporasi Penambahan Modal melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Hal tersebut seusai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/POJK.04/2019 tentang perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Penambahan modal ini telah disetujui mayoritas pemegang saham independen pada RUPS Luar Biasa yang berlangsung pada 2 November 2022 di Kantor Pusat Perseroan.
Baca juga: Surge Tahan Keuntungan 2021 untuk Ekspansi Usaha
Perseroan berencana untuk melakukan penerbitan sebanyak-banyaknya 205.029.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Seluruh dana hasil dari penambahan modal ini seluruhnya akan digunakan perseroan untuk modal kerja, termasuk namun tidak terbatas biaya sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
CEO Surge, Hermansjah Haryono mengatakan, dengan ekspansi bisnis yang terus berjalan, perseroan saat ini menilai dan memandang bahwa pelaksanaan PMTHMETD merupakan pilihan terbaik untuk alternatif pendanaan.
"Hal ini juga sejalan dengan rencana bisnis perseroan yang telah ditetapkan perseroan," ujar Hermansjah dalam keterangan tertulisnya (4/11/2022).
Hermansjah menambahkan, penambahan modal ini tentunya dapat memberikan manfaat baik secara langsung, maupun tidak langsung.
Baca juga: Surge Bidik Pendapatan Rp 180 Miliar dari Lelang Bandwidth Secara Online
"Meningkatkan dan memperkuat struktur permodalan perseroan, meningkatkan aset produktif dalam bentuk modal kerja perseroan, dan meningkatkan likuiditas saham perseroan di Bursa Efek Indonesia," ujar Hermansjah.
Sementara itu berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 205,55 miliar, dimana angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
Peningkatan tersebut didorong oleh produk digital, periklanan dan telekomunikasi.
Sedangkan, untuk total aset perseroan per 30 Juni 2022 mencapai Rp 1,16 triliun.
Baca juga: Surge Siapkan 580 Infrastruktur Edge Data Center di Pulau Jawa
Dengan penambahan modal ini, maka nilai Ekuitas Perseroan diharapkan akan meningkat sebesar 8,31 persen menjadi Rp 593,3 miliar. (*)