Impor Baja Perlu Dikendalikan untuk Tingkatkan Utilisasi Pabrik di Dalam Negeri
Di Indonesia, industri baja turut memainkan peran penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur dan industri manufaktur secara masif.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Oleh karenanya, kata dia diperlukan komitmen pemerintah untuk menegakkan standar yang tegas dan wajib, khususnya untuk SNI dan implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna mendorong penggunaan hasil produksi baja domestik yang belum maksimal hingga saat ini.
"Tidak kalah pentingnya juga, mendukung optimalisasi rencana Kementerian Perindustrian dalam mengimplementasikan roadmap induk pengembangan industri besi dan baja nasional tahun 2015-2035,” katanya.
Ada beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan diantisipasi saat memulai pengerjaan konstruksi.
Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Dr. Rizal Halim mengatakan, belum lengkapnya SNI untuk seluruh produk baja ringan, desain, dan konstruksi.
Juga minimnya informasi dan pengetahuan konsumen akan produk baja ringan, juga tingginya penggunaan bahan baku baja ringan impor yang jauh lebih murah tetapi kurang terjamin kualitasnya.
"Untuk menahan gempuran produk impor, pemerintah segera mewajibkan SNI untuk profil baja ringan bagi seluruh pelaku industri baja ringan yang berbisnis di Indonesia," katanya.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya juga mengedukasi konsumen secara terus menerus terhadap pentingnya membeli produk ber-SNI.