Kaleidoskop 2022: Kenaikan BI7DRR, Beban Pembiayaan dan Terkereknya Suku Bunga Deposito
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, transmisi kenaikan suku bunga acuan yang pertama terhadap suku bunga kredit dan bunga dana perbankan masih minim
Editor: Hendra Gunawan
Saat ini bunga deposito valas dolar AS BCA berkisar 0,75 peren-1,75%. Sementara itu, sejak November 2022, BCA juga telah menaikkan suku bunga deposito rupiah secara bertahap. Saat ini deposito IDR berkisar 2,00 persen-2,10 persen.
Serupa, PT Bank Mandiri juga senantiasa menyesuaikan suku bunga deposito seiring dengan tren kenaikan bunga acuan, trend di pasar dan kondisi likuiditas perbankan. Sehingga TMT 1 November 2022, counter rate deposito dolar AS dinaikan sebesar 55 bps sampai dengan 155 bps untuk penempatan dengan tenor 1 bulan sampai dengan tenor 24 bulan berkisar 0,22 persen-0,75 persen.
Sedangkan untuk counter rate deposito rupiah, SVP Retail Product and Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, penawaran suku bunga eksisting saat ini di rasa masih cukup kompetitif bila dibandingkan dengan bank lain. Suku bunga deposito rupiah bank berkode saham BMRI ini berkisar 1,00 persen-7,50 persen.
"Dapat kami sampaikan bahwa suku bunga yang Bank Mandiri tawarkan untuk deposito valas dan rupiah akan sangat bergantung pada perkembangan suku bunga acuan, baik The Fed untuk valas maupun BI 7 Days Reverse Repo untuk Rupiah, tren suku bunga deposito di pasar, serta tentunya kondisi likuiditas perbankan nasional," ujar Evi kepada kontan.co.id, Senin (19/12/2022).
Devi menyatakan, dengan adanya kenaikan suku bunga deposito valas tersebut tentunya juga meningkatkan biaya bunga bank. Akan tetapi hal ini telah diperhitungkan dan sejalan dengan proyeksi yang pihaknya buat untuk tahun 2022.
"Untuk di tahun depan, tentunya kami akan melihat kembali bagaimana perkembangan suku bunga acuan, tren suku bunga di pasar, dan juga likuiditas di internal maupun secara nasional," tambahnya.
Baca juga: Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Melonjak, Ekonom: Bunga KPR Bisa Naik 3 Persen pada Tahun Depan
Dalam mengelola likuiditas baik valas maupun rupiah di tahun depan, pihaknya juga terus berusaha menjaga likuiditas berdasarkan rasio-rasio intermediasi makroprudensial dan juga perkembangan kondisi pasar, sehingga senantiasa selalu agile dan mengikuti kondisi terkini yang terjadi di tahun depan.
Adapun PT Bank Tabungan Negara atau BTN juga ikut menyesuaikan suku bunga simpanan sejalan dengan suku bunga BI yang meningkat tinggi, namun dengan tetap memperhatikan cost of fund atau biaya dana sehingga intermediasi tetap terjaga.
Direktur Distribution dan Funding BTN Jasmin mengatakan, saat ini bunga simpanan khususnya deposito rupiah berada di kisaran 2,35 persen hingga 3,15 persen dan deposito valas dolar AS di kisaran 0,1 persen hingga 0,2 persen.
"Sementara untuk special rate dengan nominal tertentu berada di kisaran 4,75 persen-5,25 persen sama dengan BI rate saat ini. Pasti BTN ikut menyesuaikannya untuk merespon kenaikan BI, sehingga cost of fund pasti akan naik," ungkap Jasmin.
Pada 30 September lalu, bunga deposito rupiah BTN masih di level 2,35 persen-2,75 persen untuk tenor 1-12 bulan. Sementara saat ini bunga deposito rupiah BTN berkisar 2,35 persen-3,15 persen.
Setali tiga uang, Bank Ina mengaku, dengan kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 5,25 persen dengan sendiri nya suku bunga di perbankan meningkat.
"Sekarang ini kenaikan suka bunga deposito antara 50 bps to 75 bps. Biaya dana dengan sendiri nya juga ada kenaikan, sementara ini sekitar 75 bps," terang Direktur Utama Bank Ina Perdana, Daniel Budirahayu.
Daniel mengatakan, target ke depan, pihaknya akan lebih agresif dalam meningkatkan dana CASA untuk mengimbangi kenaikan suku bunga deposito. Asal tahu saja, bank Ina menawarkan suku bunga deposito berkisar 3 persen-7 persen per tahun dengan tenor simpanan yang beragam mulai dari satu bulan, tiga bulan, enam bulan, hingga satu tahun.
Untuk diketahui, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat terjadi kenaikan pada suku bunga deposito atau simpanan seiring dengan naiknya suku bunga acuan BI yang saat ini berada di level 5,25 persen.
Dari laporan yang dirilis oleh LPS, tingkat suku bunga deposito rupiah rata-rata di seluruh bank naik 17 basis poin (bps) menuju level 3,31 persen pada Oktober 2022. Sementara, pada periode yang sama suku bunga maksimum naik 27 bps ke level 3,99 persen dan suku bunga minimum naik 8 bps menjadi 2,64 persen.
LPS memperkirakan suku bunga simpanan masih akan meningkat bertahap sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan. Kendati demikian, kondisi likuiditas diperkirakan tetap terjaga di tengah kebutuhan untuk menyalurkan kredit, serta memenuhi kebijakan likuiditas Bank Indonesia.