Aktivitas Manufaktur Korea Selatan Menyusut pada Desember 2022, Terdampak Aksi Mogok Sopir Truk
indeks manajer pembelian (PMI) S&P Global untuk sektor manufaktur Korea Selatan turun menjadi 48,2 pada Desember 2022, dari yang sebelumnya 49,0
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Aktivitas manufaktur Korea Selatan tercatat mengalami penurunan pada Desember 2022 akibat dari aksi pemogokan pengemudi truk lokal yang membuat turunnya permintaan.
Dikutip dari Reuters, indeks manajer pembelian (PMI) S&P Global untuk sektor manufaktur Korea Selatan turun menjadi 48,2 pada Desember 2022, dari yang sebelumnya 49,0 pada November 2022.
Adapun sub-indeks menunjukkan output menyusut selama delapan bulan berturut-turut, pesanan baru turun selama enam bulan, dan pesanan ekspor baru menyusut selama 10 bulan.
Baca juga: Lonjakan Inflasi di Korea Selatan, BOK Beri Sinyal Perketat Suku Bunga Sebesar 3,5 Persen
Secara khusus, pesanan baru turun dengan laju tercepat sejak Juni 2020, baik untuk keseluruhan pesanan maupun ekspor, sementara pembelian input dan tunggakan pekerjaan juga menurun dengan laju tercepat dalam waktu sekitar 2,5 tahun.
Sementara itu, waktu pengiriman pemasok adalah yang terburuk sejak Juni, karena pengemudi truk Korea Selatan melakukan pemogokan untuk kedua kalinya pada 2022.
"Data PMI Desember memberikan bukti lebih lanjut bahwa perusahaan manufaktur Korea Selatan terus berjuang menghadapi penurunan ekonomi global saat ini," kata Laura Denman, ekonom di S&P Global Market Intelligence.
"Tingkat permintaan klien yang rendah, baik dalam skala domestik maupun internasional, merupakan pusat dari penurunan terbaru,” imbuhnya.
Baca juga: Terdampak Lemahnya Permintaan Global, Aktivitas Manufaktur Jepang Merosot di November
Dari sisi inflasi, harga input naik pada laju paling lambat sejak Januari 2021, sementara laju kenaikan harga output turun secara signifikan ke level terlemah.