Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ada yang Diwaspadai Pebisnis Meski Ekonomi Kuartal I 2023 Tumbuh 5 Persen

Adanya sedikit penurunan dalam kinerja bisnis akibat dampak pertumbuhan kinerja saat Ramadan tahun ini tidak setinggi 2022.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ada yang Diwaspadai Pebisnis Meski Ekonomi Kuartal I 2023 Tumbuh 5 Persen
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Sejumlah gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Adanya sedikit penurunan dalam kinerja bisnis akibat dampak pertumbuhan kinerja saat Ramadan tahun ini tidak setinggi 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual mengatakan, pihaknya mengembangkan dua indeks untuk melihat kondisi ekonomi Indonesia, yakni Indeks Transaksi Belanja dan Indeks Transaksi Bisnis.

Menurut dia, kedua indeks harusnya bergerak berbarengan, di mana Indeks Transaksi Bisnis tercermin dari kurang lebih 60.000 nasabah korporasi perusahaan baik menengah, besar, maupun kecil.

"Kita lihat memang sudah sejalan ya dengan pertumbuhan kita di kuartal I (2023) ini kita tumbuh 5 persen. Namun, kita perlu waspada memang di Maret dan April agak sedikit penurunan dan kita lihat di Mei ada sedikit rebound," ujarnya dalam "Peluncuran Buku: Kajian Stabilitas Keuangan No.40", Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Cara Praktis Tarik Tunai Saldo GoPay Tanpa Kartu di ATM BCA

David menjelaskan, adanya sedikit penurunan dalam kinerja bisnis akibat dampak pertumbuhan kinerja saat Ramadan tahun ini tidak setinggi 2022.

"Jadi, kita perhatikan bandingkan antara Ramadan tahun ini dibandingkan Ramadan tahun lalu memang ada sedikit penurunan, tapi kalau dibandingkan 2021 saat masa pandemi sudah jauh lebih tinggi. Jadi, ada faktor low based effect (basis yang rendah) kelihatannya pengaruh ke belanja maupun penerimaan dari pebisnis," katanya.

Lebih lanjut, indeks tersebut coba menggambarkan trajektori ekonomi Indonesia dari saving rate nasabah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan.

Berita Rekomendasi

"Perhitungannya sederhana dari mutasi kredit perbankan. Jadi, kalau kita lihat mutasi kreditnya makin baik tentu cashflow-nya makin baik, dia akan mengarah ke kanan," tutur David.

Dia menambahkan, jadi melihat pada 2018 saat masa normal sebelum pandemi Covid-19, banyak nasabah yang mencari kredit permintaan cukup tinggi.

"Tapi, kita lihat di masa 2020 masa pandemi itu revenue-nya turun, cashflow-nya negatif bisa dibilang, dan kita lihat banyak yang menyimpan dananya di 2020 atau tidak mengambil kredit. Nah di 2022, kita lihat revenue dari banyak perusahaan itu membaik dan di 2023 ada sedikit penurunan di kuartal I," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas