Ekonomi Dunia Belum Baik-baik Saja, Menkeu Sri Mulyani Beberkan Kondisi Indonesia Terkini
Sri Mulyani mengungkapkan, kondisi perekonomian global hingga pertengahan tahun ini diperkirakan belum mencapai pertumbuhan yang optimal.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kondisi perekonomian global hingga pertengahan tahun ini diperkirakan belum mencapai pertumbuhan yang optimal.
Menurut berbagai lembaga dunia, mulai dari International Monetary Fund (IMF) hingga World Bank, pertumbuhan ekonomi global berkisar di angka 2,1 hingga 2,8 persen.
Baca juga: Penempatan Devisa Hasil Ekspor di Dalam Negeri Bisa Geliatkan Pertumbuhan Ekonomi
Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar 3,4 persen.
"Kondisi lingkungan yang sekarang ini masih menunjukkan suatu ketidakpastian yang tinggi. Saya baru saja kembali dari Paris (Perancis) dan menggambarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global masih tidak pasti," ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).
"Seperti prediksi yang dikeluarkan lembaga-lembaga dunia seperti IMF, World Bank, OECD semua menggambarkan 2023 ini adalah tahun yang cukup lemah dibandingkan tahun lalu atau bahkan 2021," sambungnya.
Baca juga: RAPBN 2024 Targetkan 63 Juta Pelaku UMKM dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Lambatnya pertumbuhan ekonomi global disebabkan sejumlah hal, yaitu tekanan sektor keuangan, eskalasi perang di Ukraina, tingkat inflasi presisten tinggi, hingga kebijakan suku bunga higher for longer.
"Dan ini mengantarkan bahwa pergulatan dari kebijakan di level makro ini masih jadi suatu tema yang dominan," papar Sri Mulyani.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga memberikan pandangan terkait kondisi ekonomi di Tanah Air.
Sri Mulyani mengatakan, sejauh ini Indonesia masih cukup resilience menahan sejumlah tantangan yang ada.
Hal ini terbukti dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 5 persen dalam 6 kuartal beruntun, dan inflasi yang terus melandai sesuai dengan ekspektasi.
Serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercatat masih mengalami surplus hingga Mei 2023.
"Tren pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia beragam. Tapi kita lihat Indonesia termasuk negara yang tumbuhnya terkuat dan kita lihat Indonesia terus menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5 persen dalam 6 kuartal terakhir. Negara lain mengalami kemerosotan yang cukup dalam," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.