Permintaan Distribusi Paket Besar Tumbuh, Ini Strategi J&T Cargo
Pertumbuhan yang pesat ini hasil usaha menjalankan strateginya selama ini untuk menjawab kebutuhan logistik di Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan kargo J&T Cargo mendirikan lebih dari 3.000 outlet dan memiliki lebih dari 2.500 armada yang aktif beroperasi dan bergerak setiap harinya untuk mendistribusikan paket besar.
Hanya dalam waktu dua tahun, perusahaan membangun total 64 gateway.
CEO J&T Cargo Jonathan Zhong mengatakan pertumbuhan yang pesat ini hasil usaha menjalankan strateginya selama ini untuk menjawab kebutuhan logistik di Indonesia.
Baca juga: Hari Pencoblosan saat Puncak Musim Hujan, Jadi Tantangan KPU Dalam Penyebaran Logistik Pemilu
Menurutnya, pertumbuhan volume terus meningkat secara drastis dari tahun ke tahun.
“Kami awalnya mengkaji kondisi logistik di Indonesia bersama dengan beberapa klien kami, dan kami memutuskan untuk mengambil tindakan cepat dan tepat guna dalam membangun sistem logistik yang lebih efisien, efektif, dan sesuai dengan kondisi geografis Indonesia,” ujar Jonathan dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).
Perusahaan menggunakan konsep kemitraan kepada outlet outlet J&T Cargo yang tersebar di 98 persen wilayah di Indonesia dan terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan kepercayaan publik karena keseluruhan sistem yang dimiliki ltrackable.
Efisiensi yang ditawarkan pun dirasakan oleh para pelaku bisnis tak terkecuali perusahaan ecommerce di bidang B2B.
Pengiriman barang kepada pengguna perusahaan menjadi lebih efisien dari segi biaya, waktu, dan tenaga karena bisa mempercepat ketepatan waktu pengiriman hingga 60 persen berkat luasnya jangkauan wilayah J&T Cargo yang mencakup seluruh Indonesia.
“Pengalaman serupa juga terjadi pada perusahaan retail yang memiliki banyak cabang toko di seluruh Indonesia,” urainya.
Fleksibilitas pengiriman dari J&T Cargo telah mempercepat distribusi barang sekitar 20 persen, memungkinkan klien mengelola stok toko dengan lebih fleksibel, serta menjaga stabilitas harga barang di toko-toko mereka dengan mencegah penumpukan barang di gudang.
“Melalui pengembangan sistem logistik yang berkelanjutan, layanan yang kami miliki terbukti dapat melayani berbagai segmen bisnis, mulai dari skala pabrik dan korporat hingga UMKM,” kata Jonathan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen Agustus 2023, Ada Paket Reguler dan Premium, Mulai Rp 135 Ribu
Perusahaan juga meningkatkan sistem logistik, terutama untuk memfasilitasi para pelaku UMKM agar mereka bisa mewujudkan transaksi penjualan dan pembelian barang.
Pertumbuhan yang pesat dalam sektor UMKM tercermin dalam peningkatan jumlah penjual di e-commerce.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada semester 1 tahun 2022, nilai transaksi e-commerce pun mencapai Rp227,8 triliun, meningkat 22,1 persen dibanding tahun sebelumnya.