Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

KemenKopUKM Gandeng Pihak Swasta Perkuat Jaringan dan Kemitraan PLUT - KUMKM, Dorong UMKM Naik Kelas

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memiliki program penguatan jaringan dan kemitraan strategis PLUT-KUMKM untuk mendorong UMKM naik kelas

zoom-in KemenKopUKM Gandeng Pihak Swasta Perkuat Jaringan dan Kemitraan PLUT - KUMKM, Dorong UMKM Naik Kelas
(ISTIMEWA)
Acara launching penguatan jaringan dan kemitraan strategis PLUT-KUMKM oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) di Kabupaten Kuningan, Rabu (27/9/2023) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memiliki program penguatan jaringan dan kemitraan strategis Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM). Sebuah program untuk mempercepat UMKM naik kelas dan berdaya saing tinggi melalui kolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan para pelaku usaha besar. 

KemenKopUKM baru saja menggelar acara launching penguatan jaringan dan kemitraan strategis PLUT-KUMKM di Kabupaten Kuningan, Rabu (27/9/2023) kemarin. 

"Penguatan jaringan kemitraan PLUT-KUMKM dengan Kementerian/Lembaga dan usaha besar sebagai offtaker ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi kondisi para pelaku UMKM yang produktivitasnya masih rendah, kurangnya inovasi, rendahnya penerapan teknologi sehingga pelaku UMKM belum dapat bersaing dengan para kompetitornya," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim.

Penguatan kemitraan PLUT-KUMKM memang merupakan salah satu upaya untuk mendorong pelibatan pelaku UMKM masuk ke ekosistem rantai pasok industri yang akan berdampak pada peningkatan kualitas dan daya saing produk yang berkelanjutan. 

"Oleh karena itu, kami mengapresiasi para stakeholder yang telah bermitra dengan PLUT-KUMKM, dan diharapkan kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik dan ditingkatkan serta dapat menjadi pilot project atau percontohan dalam menarik minat stakeholder lainnya untuk terlibat menjalin kemitraan dalam pengembangan UMKM menjadi lebih maju," katanya.

Cerita petani lebih untung lewat kemitraan dengan Sido Muncul

Sejumlah petani dan pelaku UMKM sejatinya juga sudah merasakan dampak positif dari penguatan kemitraan dengan Kementerian/Lembaga dan para pelaku usaha besar. Salah satunya melalui kemitraan dengan perusahaan jamu tradisional dan farmasi, PT Sido Muncul

Berita Rekomendasi

Sobirin (40), selaku Ketua Kelompok Tani Kridoyuono asal Banyumas, menceritakan setelah menjalin kerjasama dengan PT Sido Muncul, harga jual hasil panen lumayan lebih untung dari sebelumnya, ketimbang menjual hasil panen sendiri. 

Tidak hanya itu, Sobirin juga menceritakan kisahnya dalam usaha pertanian sejak tahun 2009 ketika belum bermitra dengan PT Sido Muncul

“Semasa melakukan garapan secara mandiri dan belum jadi petani mitra Sido Muncul, kejadian tidak baik sering menimpa. Pada 2018, setelah resmi bermitra dengan Sido Muncul, lahan garapan yang tadinya hanya 4 hektare, kini mencapai 70 hektare dan setiap panen, rata-rata per bulan bisa menghasilkan sekitar 8 ton tanaman kapolaga. Dari kerja sama itu, keuntungan menjual hasil panen Kapolaga kami bisa mencapai ratusan juta, hitungannya begini, kita menjual per kilogram Rp70 ribu dan setiap panen mencapai 5 ton,” cerita Sobirin. 

Kisah sukses usai bermitra dengan Sido Muncul ternyata tidak hanya dirasakan oleh Sobirin seorang. Sugiono, petani penggarap tanaman rempah asal Solo yang juga hadir di acara launching penguatan dan jaringan PLUT-KUMKM Kuningan juga membeberkan kisah suksesnya bermitra dengan Sido Muncul

“Kerjasama dengan Sido Muncul sudah cukup lama, kemudian kami fokus di penanaman seperti temu lawak, kunyit dan jahe serta daun-daunan. Ada daun mint dan sejenisnya yang tumbuh di area dataran tinggi,” ujar Sugiono. 

Sugiono juga bercerita bahwa sebelum menjadi petani mitra Sido Muncul, dirinya kerap kesulitan saat melakukan panen yang dilanjutkan penjualan. Apalagi soal harga yang jauh dari biaya produksi pertanian kelompok penggarap. 

"Ya, ketika belum kerjasama dengan PT Sido Muncul. Pendapatan hasil panen jauh kurang menguntungkan dari biaya produksi penggarapan. Namun setelah kerjasama berlangsung itu kestabilan pendapatan lebih bisa dirasakan hingga kami berhasil mengolah lahan pertanian dari 4 hektare hingga 20 hektare," katanya.

Sido Muncul sudah melakukan kemitraan di banyak daerah

PT Sido Muncul sendiri sebenarnya memang sudah berkomitmen dan bekerjasama dengan KemenKopUKM untuk mendorong UMKM masuk ke dalam rantai pasok. Penandatanganan nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat bersama Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius, yang juga disaksikan oleh MenKopUKM Teten Masduki di Kantor Sido Muncul pada pertengahan Desember 2022 lalu. 

Wujud dari komitmen tersebut ditunjukkan perusahaan jamu tradisional dan farmasi ini dengan kehadiran Manajer Pusat Penelitian Rempah Indonesia PT Sido Muncul Bambang Supartoko di acara launching penguatan jaringan dan kemitraan strategis PLUT-KUMKM di Kabupaten Kuningan kemarin. 

“Kehadiran kami merupakan wujud kerjasama Sido Muncul dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang diawali dengan penandatanganan MoU pada Desember 2022 kemarin. Komitmen ini adalah bagaimana Sido Muncul berkolaborasi untuk mendampingi kelompok usaha mikro dengan melakukan distribusi produk-produknya terutama untuk tanaman dan obat untuk bisa menjadi bagian dari bahan baku Sido Muncul,” ucap Bambang Supartoko. 

Lebih lanjut lagi, Bambang juga mengungkapkan bahwa kemitraan dengan para petani dan UMKM sudah dilakukan di banyak daerah, mulai dari Garut, Jawa Tengah hingga Kalimantan. 

"Ya, untuk kerjasama atau kemitraan dengan petani dan pelaku UMKM dalam pemenuhan kebutuhan produksi. Kami banyak lakukan di setiap daerah, " ungkap Bambang.

Sementara di Jawa Barat secara keseluruhan, Bambang Supartoko mengungkapkan memang belum semua daerah mendapat fasilitas kerjasama atau kemitraan. 

"Untuk di Jawa Barat, baru membuka kemitraan atau kerjasama itu dengan daerah Garut. Diketahui bentuk kerjasama itu hasil pertanian yang masuk dalam kebutuhan bahan baku untuk produksi perusahaan. Maka itu, kehadiran kami di acara ini, bertujuan untuk menggali potensi khususnya yang ditawarkan para petani, koperasi dan UMKM di Kuningan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas