Miliki Peran di Tengah Tekanan Global, Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal menjadi penjaga untuk stabilitas ekonomi dan memiliki peranan penting di tengah tekanan global di Indonesia.
Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Content Writer
Nasionalisme dan Fragmentasi Global
Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani punya pandangan tersendiri terhadap perkembangan kebijakan negara-negara dunia. Menurutnya, timbulnya rasa nasionalisme yang berlebih dan meningkat di banyak negara juga bisa menjadi dampak negatif bagi masa depan multilateralisme.
Selain itu, peningkatan fragmentasi global menyebabkan menurunnya kepercayaan antar negara terutama dalam hal prioritas dalam dunia global.
"Hal ini dapat dimengerti karena setiap pemimpin dipilih oleh rakyatnya sendiri dan karena itulah mereka akan melindungi rakyatnya terlebih dahulu, namun sepertinya era di mana kepentingan nasional dan kepentingan global dapat disejajarkan sudah tidak ada lagi," tutur Sri Mulyani.
Tentu saja fragmentasi menciptakan tantangan antar negara-negara, termasuk Indonesia yang memainkan peran konstruktif di tengah lanskap global yang tidak menentu karena banyaknya perubahan di tengah perputaran perekonomian antar negara.
Untuk itu, Kemenkeu terus menjalankan segalanya sesuai dengan konsititusi serta memainkan peran konstruktif dengan memastikan dunia dibangun dengan perdamian, kedaulatan, dan juga kesetaraan.
Baca juga: APBN 2024 dan Peranannya sebagai Fondasi Menuju Indonesia Maju 2045
Kinerja yang Stabil
Terkait dengan situasi global yang penuh dengan tantangan suku bunga tinggi dan perubahan iklim akibat pendaemi, Menkeu Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia menunjukkan kinerja yang relatif stabil dan baik. Perekonomian Indonesia terus tumbuh sekitar 5 persen dalam delapan kuartal terakhir.
"Kami juga terus berfokus pada hal-hal yang paling penting dalam membangun fondasi yang tepat dan lebih kuat bagi Indonesia untuk melanjutkan perjalanan kami menjadi negara berpenghasilan tinggi," jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa kesuksesan Indonesia bisa keluar dari perubahan global adalah dengan perangkat fiskal dalam mengelola begitu banyak goncangan baik dari tekanan global maupun domestik.
Menggunakan kebijakan fiskal dengan bijaksana dan respons relatif fleksibel, lanjut Sri Mulyani, Indonesia berhasil menstabilkan perekonomian meski pada saat yang bersamaan juga harus menjaga kesinambungan fiskal.
Menurutnya, Indonesia setelah pandemi, langsung melakukan konsolidasi fiskal dengan cara yang baik. Hal ini berimbas pada masa sekarang yang mana kondisi fiskal Indoensia menjadi relatif lebih baik dibanding dengan negara berkembang dan maju lainnya.
"Itu adalah harta karun atau pondasi yang perlu dipertahankan. Karena saat ini dan juga di masa depan kita akan terus mengharapkan guncangan yang akan datang," katanya.
Kemenkeu terus menggunakan instrumen fiskal yang dirumuskan dengan prinsip kehati-hatian, berkeadilan, dan berkesinambungan guna mengatasi tantangan jangka pendek dan panjang agar bisa mencapai tujuan negara berpendapatan tinggi di masa mendatang. (*)
Baca juga: Kebijakan Kepabeanan dan Cukai Tahun 2024 Jadi Pendukung Visi Indonesia Maju 2045