Bank Mandiri Kucurkan Pinjaman Rp 4 Triliun ke Chandra Asri Group
PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) mendapatkan pinjaman Rp4 triliun dari Bank Mandiri dengan tenor 7 tahun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) mendapatkan pinjaman Rp4 triliun dari Bank Mandiri dengan tenor 7 tahun.
Dana dari fasilitas ini untuk mendukung operasional dan keberlangsungan bisnis secara menyeluruh di PT Chandra Daya Investasi (CDI), serta memperkuat modal kerja perusahaan.
President Direktur dan CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra mengatakan, perseroan senang dapat dipercaya untuk mendapatkan fasilitas bulet term loan dari Bank Mandiri.
"Pembiayaan ini juga mencerminkan keyakinan Bank Mandiri mewujudkan pertumbuhan eksponensial melalui optimalisasi aset infrastruktur dan ekspansi di masa depan yang berfokus pada pembangkit dan distribusi energi, pengolahan air, serta pengelolaan tangki dan dermaga," papar Erwin ditulis Selasa (2/4/2024)
Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Helmy Afrisa Nugroho mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Salah satunya melalui penerapan penekanan terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ ESG) dalam kegiatan bisnisnya, termasuk dalam proses penyaluran kredit.
Baca juga: Volume Pembiayaan Kendaraan Listrik Adira Finance Masih Kecil, Tapi Tumbuh Tinggi
“Penandatangan Perjanjian Fasilitas Term Loan ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri kepada CDI dan Chandra Asri Group untuk memperkuat aspek pendanaan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis CDI kedepannya,” tegas Helmy.
Chandra Asri Group melalui CDI, membentuk anak perusahaan patungan dengan EGCO sebagai pemegang 30 persen saham.
Baca juga: PNM Target Penyaluran Pembiayaan ke Ultra Mikro Sebesar Rp 75 Triliun Tahun Ini
Portofolio inti CDI mencakup aset-aset utama yang mendukung pertumbuhan industri, seperti perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, dan pembangkit listrik siklus gabungan dan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW melalui kemitraan strategis dengan Posco International, perusahaan perdagangan terkemuka di Korea Selatan.