Pakai Kendaraan Listrik Tapi Sumber Energi Masih Fosil, ESDM Bilang Begini
Penggunaan kendaraan listrik masih menuai pro dan kontra. Kritik yang kerap dilontarkan adalah sumber energi
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan kendaraan listrik masih menuai pro dan kontra. Kritik yang kerap dilontarkan adalah sumber energi dari kendaraan tersebut.
Sumber energi dari kendaraan listrik masih berasal dari bahan bakar fosil.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengakui adanya kritik tersebut.
Baca juga: Gairahkan Bengkel Konversi, ESDM dan PLN Gelar Balap Motor Listrik Hasil Konversi
"Sekarang kan banyak nih yang menyampaikan, 'Ngapain kita pakai listrik untuk kendaraan? Kan listriknya itu masih dari fosil.'," katanya di Sentul International Circuit, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu (22/9/2024).
Menurut dia, setidaknya walaupun sumber energi masih berasal dari bahan bakar fosil, emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan tersebut sudah lebih rendah dari kendaraan berbasis BBM.
"Meskipun yang sekarang dari fosil, meskipun campuran ada, batubara ada, ada gas dan ada EBT (Energi Baru Terbarukan), itu 60 persen lebih hematnya. Minimal separoh lah tergantung di daerahnya," ujar Dadan.
Ia pun memberi contoh kasus. Dadan bilang 1 liter bensin kira-kira bisa digunakan untuk jarak tempuh motor sekitar 35 kilometer.
Nah, 1 liter bensin dengan jarak tempuh 35 kilometer itu disebut mengeluarkan emisi sebanyak 2,5 kilogram CO2.
Baca juga: Desain Sepeda Motor Listrik Sidecar Honda Beredar, Ini Tampilannya
Sementara itu, jika menggunakan motor listrik, 1 kilowatt hour (kWh) juga memberi jarak tempuh yang sama sekitar 35 kilometer, tetapi emisinya kurang dari 1 kilogram CO2.
"Emisinya dia kurang dari 1 kilo dengan sekarang kalau listriknya menggunakan listrik PLN. Kalai pakai listriknya nanti listrik dari surya langsung ya nol emisinya," ucap Dadan.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyoroti kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang sumber energinya berasal dari bahan bakar fosil masih menjadi sorotan.
Pasalnya, jika sumber dari EV masih berasal dari fosil, itu sama saja seperti memperlihatkan ruang tamu yang bersih, tetapi ternyata dapurnya kotor.
"Kalau yang menjadi sorotan selama ini di dalam EV itu kan basis sourcenya atau energinya masih fosil. Artinya di ruang tamunya bersih tapi di dapurnya masih kotor," katanya dalam acara diskusi di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: Bamsoet Resmikan Peluncuran Motor Listrik eMOA dan Pabrik Perakitan Motor Listrik