Profil Achmad Zaky, Pendiri Bukalapak, Kini Resmi Beralih Jualan ke Produk Virtual
Achmad Zaky merupakan salah satu pendiri e-commerce Bukalapak pada 2010.
Penulis: David AdiAdi
Editor: Pravitri Retno W
Achmad Zaky mengawali karier dari keaktifannya di dunia teknologi dan entrepreneurship sewaktu kuliah di ITB.
Ia mendapatkan tawaran mengerjakan software quickcount pemilu dengan nilai 1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional.
Setelah lulus dari ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia.
Zaky juga pernah sempat mencoba untuk membuka usaha kuliner mi ayam sewaktu kuliah, namun pada akhirnya bangkrut.
Setelah itu, ia bersama dengan rekan-rekannya merintis Bukalapak mulai tahun 2010. Pada 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak.
Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat investor untuk menanamkan modal di Bukalapak.
Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).
Bersama dengan Nadiem Makarim (Founder & CEO PT Go-Jek Indonesia), dan William Tanuwijaya (Co-founder & CEO PT Tokopedia), dan Sigit Arifianto (CEO Lister), Zakky menjadi salah satu CEO Terpopuler Indonesia versi LinkedIn.
Achmad Zaky Mundur dari CEO Bukalapak
Setelah 10 tahun mendirikan dan menjadi CEO Bukalapak, Achmad Zaky memutuskan untuk mundur dari jabatan itu pada 6 Januari 2020.
Ia digantikan oleh mantan Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, Muhammad Rachmat Kaimuddin.
Mundurnya Zaky dari kursi CEO Bukalapak tentu mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, ia sempat mengkritik minimnya dana riset dan pengembangan dalam negeri untuk menyongsong industri 4.0.
Di samping itu, Bukalapak diduga juga terlibat dalam pendanaan untuk kelompok radikal semacam ISIS dan HTI lantaran menyalurkan donasi melalui ACT.
Hal itu yang membuat Zaky melepas jabatan sebagai CEO Bukalapak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.