Terpeleset di Masjidil Haram, Jemaah Haji Lansia Asal Indonesia Alami Patah Tulang
Di hari ke-14 penyelenggaraan haji, KKHI Makkah sudah menangani lima kasus jemaah haji yang terjatuh dan mengalami cedera.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Proses perekatan tulang akan lebih cepat kurang lebih dalam waktu satu minggu sudah mulai merekat.
Berbeda dengan pasien yang lansia, proses perekatan tulang bisa memakan waktu empat hingga 5 bulan.
Secara alami jika tulang manusia patah akan mengeluarkan sejenis lem/getah dan akan mengering kemudian merekatkan tulang bergantung pada usia pasien.
"Jika pasien usia masih muda dalam waktu satu minggu pastinya akan lengket. Namun pada Lansia, perekatan tersebut bisa memakan waktu hingga 4 sampai 5 bulan,” tutur dr. Sakti.
Di lokasi berbeda, dr. Iswahyudi Nurdin Mamba, Sp.OT dokter spesialis orthopedi di KKHI Madinah membeberkan hingga hari ke-14 sudah menangani 7 kasus patah tulang dan seluruhnya dialami oleh jemaah haji Lansia.
Seluruh kasus ini telah dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah untuk penanganan lebih lanjut.
dr. Iswahyudi menyampaikan bahwa jemaah haji lansia memang berisiko tinggi untuk kehilangan keseimbangan dan kemudian terjatuh.
Biasanya hal ini dipicu beberapa faktor seperti pengelihatan yang mulai terganggu di usia tua.
Selain itu pada usia tua, koordinasi keseimbangan sudah mulai terganggu dan kekuatan otot juga lebih lemah jika dibandingkan dengan jemaah haji yang lebih muda.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti penglihatan yang mulai terganggu.
Lalu bisa karena koordinasi keseimbangan mulai terganggu.
"Selanjutnya karena kekuatan otot pada usia tua lebih lemah, sehingga bisa menyebabkan jemaah haji Lansia beresiko tinggi untuk kehilangan keseimbangan dan terjatuh,” kata dr Iswahyudi.
Lebih lanjut, dr. Sakti pun menyampaikan pesan bagi jamaah haji khususnya lansia agar berhati-hati saat berjalan.
Tidak perlu terburu-buru karena yang terpenting adalah mencegah jangan sampai terjatuh.
Selain itu jamaah haji juga diimbau untuk mencukupi cairan dengan minum sebelum haus.
Jamaah haji dengan kondisi dehidrasi bisa mengakibatkan kurang konsentrasi dan hilang keseimbangan sehingga mudah terpeleset atau terjatuh.
“Kondisi dehidrasi mudah menimbulkan kondisi kurang konsentrasi dan hilang keseimbangan sehingga mudah terpeleset dan terjatuh,” pungkasnya.