Cerita Rahmat Petugas Haji Difabel Layani Tamu Allah Sepenuh Hati: Saya Mampu dan Tidak Merasa Cacat
Keterbatasan bukan halangan bagi Rahmat untuk maksimal melayani duyufurahman (tamu Allah). Ia merasa tak ada kekurangan dan tetap sigap jadi PPIH.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Keterbatasan bukan halangan bagi Rahmat untuk maksimal melayani duyufurahman (tamu Allah).
Meski tangan kirinya difabel (different ability) Rahmat tak pernah merasakan itu adalah kekurangan.
Baca juga: RPH Al-Ukaisyiyah & RPH Adhahi 2 Lembaga yang Jadi Tempat Membayar Dam Jemaah Haji Indonesia
Bagi ASN Kemenag Lampung Barat ini kondisi fisiknya tidak menghalangi langkahnya beraktivitas sebagai petugas haji bagian akomodasi melayani setiap kedatangan tamu Allah ke tanah suci Makkah.
Seperti yang dilakukannya pada minggu (2/6/2024) pagi.
Rahmat sudah menyambut jemaah haji dari Tasikmalaya yang baru datang.
Dengan senyum ramah, Rahmat tersenyum menerima kedatangan jemaah di lift.
Baca juga: RPH Al-Ukaisyiyah & RPH Adhahi 2 Lembaga yang Jadi Tempat Membayar Dam Jemaah Haji Indonesia
"Bapak ibu silakan dikamar berapa kata Rahmat sambil mengecek kartu identitas jemaah dan mengecek satu persatu kamar dan keelperluannjemaah.
Ia mendatangi deretan koper jemaah kemudian mengecek lalu membawanya ke kamar jemaah.
Tangannya yang difabel mengatur agar koper jemaah yang dibawanya tak terjatuh.
" Saya merasa tidak cacat Apa yg dilakukan orang lain saya bisa," kata Rahmat.
"Kalau orang bisa mikul barang 20 kg saya juga biaa meski bertahap
10 kg an dua kali," ujarnya.
Rahmat bahkan juga mengatakan ia bisa mengendarai berbagai kendaraan dengan normal.
"Kalau orang lain bisa naik sepeda, naik sepeda motor, sampai menyetir mobil saya bisa," ceritanya.
Apalagi untuk menjadi pelayan tamu Allah, Rahmat menyatakan dirinya sangat siap.
"Saya kira semua orang ingin bercita-cita berkhidmat melayani duyufurrahman," kata Rahmat.