Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembantu Asal Indonesia Mengaku Diancam Akan Dibunuh Majikannya

Suatu kali majikan saya sangat marah dan menyeret saya ke balkon dan mengancam akan melempar saya

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pembantu Asal Indonesia Mengaku Diancam Akan Dibunuh Majikannya
dokumentasi Jaringan BMI Hong Kong
Luka-luka yang diderita Erwiana Sulistyaningsih, TKI asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang dianiaya majikannya hingga nyaris lumpuh. 

TRIBUNNEWS.COM, HONGKONG - Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia yang berkerja kepada majikan yang sama dengan yang dituduh menyiksa Erwiana Sulistyaningsih, di hari Kamis (16/1/2014) mengungkapkan bahwa dirinya mengalami penyiksaan dan menerima ancaman akan dibunuh pada tahun 2010.

Dalam aksi demonstrasi "Keadilan untuk Erwiana" di luar Konsultan Indonesia di Cuseway Bay, Hongkong, seorang wanita asal Indonesia yang mengaku bernama Bunga (28), mengaku mengalami penyiksaan sama seperti yang dialami oleh Sulistyaningsih selama 10 bulan.

"Suatu kali majikan saya sangat marah dan menyeret saya ke balkon dan mengancam akan melempar saya dari sana. Dan dia membuat saya memohon untuk hidup saya," katanya seperti dikutip dari Scmp.com.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia bisa memukuli saya sebanyak mungkin yang ia ingini, dan saya berlutut dan memintanya untuk tidak membunuh saya, karena saya memiliki anak."

Bunga mengatakan dia tidak pernah diizinkan untuk pergi ke luar apartemen majikan di Tseung Kwan O, dan ketika keluarga majikannya pergi keluar, Bunga mengaku dikunci seorang diri di dalam apartemen.

"Wanita itu mengancam akan membayar polisi Indonesia untuk membunuh seluruh keluarga saya jika saya berbicara dengan orang lain tentang pemukulan itu," katanya .

Majikannya berusia sekitar empat puluh tahunan, dan memiliki dua anak remaja. Suaminya aku Bunga jarang berada di dalam rumah karena kesibukannya.

BERITA REKOMENDASI

Bunga mengaku diselamatkan ketika keluarganya di Indonesia meminta kepada perusahaan penyalur dirinya untuk membantunya.

"Tetapi badan itu meyakinkan saya untuk tidak melapor ke polisi dan membuat saya pekerjaan dengan majikan lain sebagai gantinya. Saya terlalu takut untuk pergi ke polisi karena saya pikir keluarga saya akan dibunuh. Saya berbicara sekarang karena saya merasa sangat sedih tidak melakukan apa pun untuk mencoba mencegah majikan itu menyakiti Erwiana," kata Bunga.

Polisi Hong Kong telah meluncurkan penyelidikan dalam kasus penyiksaan terhadap Sulistyaningsih. Kepolisian Hong Kong telah mengunjungi rumah majikannya, dan berbicara dengan pejabat dari Konsulat Indonesia.

Bunga mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan kasusnya. (scmp.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas