Ko-pilot Germanwings Diduga Sempat Depresi Ketika Jalani Pelatihan
Ko-pilot pesawat nahas Germanwings, Andreas Lubitz, dikabarkan sempat mengalami depresi ketika ia mengambil cuti pelatihan pilot
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ko-pilot pesawat nahas Germanwings, Andreas Lubitz, dikabarkan sempat mengalami depresi ketika ia mengambil cuti pelatihan pilot selama beberapa bulan di tahun 2009.
Menurut seorang wanita dari seorang wanita teman sekolah Lubitz, pria berusia 28 tahun tersebut sempat mengatakan kepada putrinya bahwa ia mengambil cuti sebentar dari pelatihannya karena mengalami depresi.
"Rupanya dia kelelahan, dia mengalami depresi," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (27/3/2015).
Dia menambahkan bahwa putrinya sempat bertemu dengan Lubitz lagi sebelum Natal, dan kondisinya nampak normal.
Carsten Spohr, CEO Lufthansa, induk perusahaan Germanwings, mengakui bahwa Lubitz sempat mengambil cuti dari pelatihan selama beberapa bulan di tahun 2009, namun tak menjelaskan alasannya.
Ia mengatakan, Lubitz kembali melanjutkan pelatihannya, setelah Lubitz dianggap sesuai untuk melanjutkan pelatihan.
Kemudian, Spohr mengatakan bahwa Lubitz telah lulus semua tes dan pemeriksaan kesehatan, dan tidak terindikasi mengalami sakit jiwa, atau ketidakstabilan psikologis.
"Di Lufthansa kami memiliki sistem pelaporan dimana kru dapat melaporkan, tanpa dihukum, masalah mereka sendiri, atau mereka dapat melaporkan tentang masalah orang lain tanpa kena hukuman," ujarnya.
"Itu belum digunakan dalam kasus ini, sehingga semua jaring pengaman yang sangat kami banggakan ini tidak bekerja dalam kasus ini."
Sejumlah informasi yang beredar di Jerman, menyebutkan Lubitz tengah berjuang untuk pulih dari kegagalan dalam menjalin hubungan cinta sebelum ia diduga sengaja menjatuhkan pesawat yang dikemudikannya di pegunungan Alpen, Prancis.
Teori tersebut muncul setelah polisi menyelidiki apartemennya, yang dimana ia tempati bersama pacarnya.
Para petugas di lapangan menolak untuk mengungkapkan rincian dari temuan mereka, namun menegaskan bahwa itu bukanlah catatan bunuh diri.
Sebelumnya, menurut pihak maskapai Lubitz mengantongi 630 jam terbang dan telah lulus pelatihan di pusat penerbangan Lufthansa di Bremen, Jerman.
Dia memiliki sekitar 100 jam pengalaman pada jenis pesawat yang ia terbangkan, dan memiliki semua sertifikasi dan kualifikasi untuk menerbangkan pesawat sendiri. Lubitz sempat cuti dari pelatihannya di tahun 2008 selama beberapa bulan, namun hal itu wajar terjadi.
CEO Lufthansa, Carsten Spohr, mengatakan, Lubitz telah melewati tes medis yang ditentukan oleh pihak maskapai. Berdasarkan rekaman audio pesawat Germanwings juga memberikan informasi yang sama, bahwa selama penerbangan nafasnya stabil, dan tidak menunjukan tanda-tanda mengalami serangan jantung atau masalah medis lainnya.
Namun Lufthansa aku Spohr tidak memiliki tes psikologi standar untuk pilot mereka setelah mereka diterima kerja. Perusahaan menganggap keadaan psikologis mereka sama ketika pertamakali diseleksi sebagai pilot.Dailymail