Yamato, Kapal Perang Kebanggaan Jepang yang Tenggelam Saat PD II
Kapal Yamato dibangun tahun 1937 di galangan kapal angkatan laut di Kure
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kapal perang kekaisaran kebanggaan orang Jepang, Yamato, sejak bulan lalu dilakukan perekaman film sepanjang 50 jam mengenai keadaan terakhir saat ini di lautan dekat kota Kure Hiroshima Jepang.
Hari ini Rabu (22/6/2016) ditayangkan 4 menit saja rangkumannya kepada pers.
"Kalau lihat film ini saya ingat lagi saat itu, jangan sampai muncul lagi perang seperti itu di masa depan harapan saya," ujar salah satu awak kapal Yamato, Hiro Kazushi (92) menanggapi film dokumenter tersebut.
Kapal Yamato dibangun tahun 1937 di galangan kapal angkatan laut di Kure selesai tahun 1941 Desember dan segera digunakan dalam perang dunia kedua (PD II).
Panjang 263 meter, lebar 38,9 meter, kapal perang terbesar di dunia saat itu dengan berat 65.000 ton, kekuatan berlayar maksimum adalah 27,46 knot, kecepatan kira-kira 51 km per jam.
Dilengkapi dengan 46 sentimeter pembom di 9 lokasi dengan diameter sekitar 5 meter.
Dibangun dengan membuat penuh menggunakan teknologi tercanggih saat itu.
Dalam perjalanan 7 April 1945 ke Okinawa, tenggelam akibat serangan militer AS di lepas pantai Prefektur Kagoshima Makurazaki.
Dari 3332 anggota awak kapal, sebanyak 3056 orang tewas saat itu.
Survei kerjasama dengan Yamato Museum, "Gambar ini jelas memperlihatkan penampilan terakhir saat ini Yamato, sebagai bukti perang dengan teknologi tinggi saat itu dan sangat bermakna dalam catatan sejarah bagi anak cucu kita mendatang," ujar Michioka Hisao sang kurator museum.