Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Obama Jelaskan Alasannya Menghindari Penggunaan Kalimat 'Teroris Islam Radikal'

Obama seringkali mendapat kritik dari tokoh politik, termasuk calon presiden AS Donald Trump, lantaran menghindari istilah tersebut.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Obama Jelaskan Alasannya Menghindari Penggunaan Kalimat 'Teroris Islam Radikal'
Washington Times/AP
Presiden AS Barack Obama di Pangkalan Militer Fort Lee, Virginia, Amerika Serikat, Kamis (29/9/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, VIRGINIA - Presiden AS Barack Obama ternyata memiliki alasan pribadi menghindari istilah "teroris Islam".

Dalam kunjungannya ke Pangkalan Militer Fort Lee, Virginia, AS, Kamis (29/9/2016), Obama mendapat pertanyaan soal itu.

Seorang ibu dari seorang tentara AS yang gugur bertanya mengapa Obama selalu menghindari istilah "teroris Islam".

Pertanyaan itu diutarakan mengingat Obama memang selalu dikritik atas itu, yang membuatnya seakan gagal mengidentifikasi penyebab aksi terorisme.

"Saya amat menghindari itu sebab saya tidak ingin kita jadi mengelompokkan para teroris itu dengan miliaran muslim di dunia ini," katanya.

"Terlebih dengan muslim di negara ini, yang jelas merupakan warga yang penuh kedamaian," tambah Obama.

Menurutnya, hal itu sebenarnya simpel sebab ia tak ingin muslim jadi dianggap buruk atas eksistensi kelompok teror seperti ISIS atau Al Qaeda.

Berita Rekomendasi

"Kita tahu kelompok-kelompok teror seperti Al Qaeda atau ISIS, yang telah mendistorsi dan mengklaim bahwa dasar Islam adalah tindak barbar," jelas Obama.

"Saya tidak mau asal menyebut label agama untuk tindak terorisme seperti itu. Sebut saja mereka ada adanya, pembunuh atau teroris," ucapnya.

Obama seringkali mendapat kritik dari tokoh politik, termasuk calon presiden AS Donald Trump, lantaran menghindari istilah tersebut.

Menurut para pengkritik, menghindari penyebutan agama yang diklaim kelompok-kelompok teror itu menunjukkan Obama kurang serius melawan terorisme.

"Padahal, tidak ada agama manapun yang membenarkan segala hal buruk yang para teroris itu lakukan," tutupnya. (Business Insider/Washington Times)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas