Pornografi Ternyata Dipergunakan Sebagai Senjata dalam Perang Dunia II
Mengapa pornografi dimasukkan ke dalam strategi perang? Berikut penjelasan taktik tersebut
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Selebaran untuk memecah belah
Nazi juga membuat selebaran yang menggambarkan Tommy (tentara Inggris) berjuang setengah mati sedangkan GI (tentara Amerika) bersenang-senang dengan wanita-wanita di Inggris, atau mengganggu gadis-gadis Inggris yang tidak berdaya.
Jerman juga mencoba memecah belah perwira dengan bawahan-bawahannya.
Digambarkan prajurit-prajurit Amerika luka-luka dan dioperasi pada saat perwira-perwira bermesraan dengan wanita setengah telanjang.
Ketika Italia minta berdamai dengan Sekutu tanggal 8 September 1943, Nazi, menyebarkan selebaran untuk mencelakakan bekas sekutunya.
GI dinasihatkan agar menulari diri mereka dengan penyakit kelamin gonorrhoea "jenis Napoli" yang katanya tidak bisa disembuhkan.
Kalau mereka mendapat penyakit ini, mereka akan dikirim pulang ke AS. Untuk mendapat penyakit ini tentu mereka harus berhubungan dengan wanita-wanita Italia.
Mereka juga menyebarkan propaganda mengenai penyakit kelamin. Salah satu menyatakan penyakit kelamin meningkat di kalangan wanita-wanita di negara asal musuh dan 84% dari wanita yang terkena ialah istri tentara AS yang suaminya sedang ditugaskan di luar negeri.
Jepang mempergunakan teknik yang sama. Mereka menyebarkan selebaran untuk Filipina, tetapi memberi kesan bahwa asal selebaran itu dari tentara AS.
Selebaran itu memperingatkan GI bahwa wanita Filipina mudah menyerahkan diri kepada GI asal diberi sedikit bahan makanan dan orang Filipina tidak mengerti kebersihan sehingga menjadi pembawa penyakit.
Maksud selebaran ini tentu saja untuk membuat pribumi sipil benci kepada tentara AS.
Tentara AS dibekali atabrine, pil untuk diminum tiga kali sehari agar terhindar dari malaria. Jepang berhasil memberi kesan bahwa pil itu bisa menyebabkan impoten permanen. Akibatnya sebagian besar tentara, terutama yang pendidikannya rendah, berhenti minum pil itu dan menderita malaria.
Jepang juga dengan selebarannya sering menunjukkan GI memperkosa wanita pribumi dan Jepang menjadi penyelamatnya.
Di Malaysia (waktu itu masih Malaya), Jepang menyebarkan selebaran untuk menghasut penduduk agar berontak terhadap Inggris. Tentara Inggris digambarkan memperlakukan wanita-wanita Malaya dengan kurang ajar.