Pelajar SMA di Jepang Meninggal Seketika Kepalanya Terkena Lemparan Bola Hammer Seberat 4 Kg
Seorang pelajar kelas dua SMA Fujioka Chuo High Schoo, Ikoma Okihiro (17), meninggal dihajar hammer (lontar martil) dari kejauhan 50 meter.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pelajar kelas dua SMA Fujioka Chuo High Schoo, Ikoma Okihiro (17), meninggal dihajar hammer (lontar martil) dari kejauhan 50 meter.
"Satu lapangan dua olahraga. Yang tempat olahraga hammer memang ada net pemisah untuk keselamatan agar bola hammer tak ke mana-mana. Entah mengapa bola tersebut melayang ke lapangan sepakbola yang juga lagi ada latihan di sana dan langsung menghantam kepala korban kemarin sore," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (21/12/2017).
Kamis (20/12/2017) sekitar jam 18.30, para pelajar SMA sedang latihan di dua tempat.
Satu latihan hammer satu latihan sepakbola di satu lapangan sama tetapi dibatasi oleh net yang tinggi agar bola tertahan, demi pengamanan.
Saat bola seberat 4 kilogram dilemparkan dari kejauhan 50 meter, bola mengarah ke kepala korban dan langsung meninggal di tempat.
Baca: Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi Sudah Bulat Jadi Gubernur Sumut 2018
Korban selain berlatih sepakbola juga sedang membersihkan sesuatu di lapangan bola saat itu.
Polisi masih terus menyelidiki kasus ini mengapa bisa terjadi hal tersebut.
Kepala Badan Olahraga Jepang Kementerian Pendididkan Sains Budaya dan Olahraga, Daimon Suzuki berharap agar kasus tersebut dapat ditelusuri sampai detil sehingga manajemen dan pengamanan dapat lebih baik lagi agar tak terjadi kasus serupa di waktu mendatang.
"Duka cita mendalam kepada keluarga yang meninggal tersebut, benar-benar sangat disayangkan terjadi hal itu apalagi kepada anak muda," kata dia.
Baca: Pengakuan Teman Satu Sel Setnov: Pak Novanto Sudah Bisa Menerima Takdirnya
Suzuki juga akan meninjau kembali berbagai kegiatan olahraga di sekolah di Jepang agar keamanan menjadi unsur paling utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan semua sekolah.