Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengacara Trump Disogok Rp 5,6 Miliar untuk Atur Pertemuan Presiden Ukraina dengan Presiden AS

Seorang perwira tinggi intelijen Ukraina mengisahkan apa yang terjadi sebelum kunjungan ke Gedung Putih.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengacara Trump Disogok Rp 5,6 Miliar untuk Atur Pertemuan Presiden Ukraina dengan Presiden AS
Getty Images via BBC Indonesia
Presiden Ukrainia Petro Poroshenko brtemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Juni 2017. 

Ukraina sempat dan masih berperang dengan Rusia dan separatis yang didukung Rusia, dan akan merupakan kekeliruan besar jika presiden AS yang baru memusuhi mereka.

Karenanya Presiden Poroshenko tampak lega saat dia tersenyum dan memberi penghormatan kepada Trump di Ruang Oval.

Dia menegaskan bahwa dia telah lebih dahulu bertemu presiden baru AS sebelum pemimpin Rusia, Vladimir Putin. Dia menyebutnya sebagai "kunjungan penting". Poroshenko saat itu menggelar jumpa pers yang penuh kemenangan politik di depan serambi utara Gedung Putih.

Sepekan kemudian, lembaga anti korupsi Ukraina mengumumkan mereka tak lagi menyelidiki Paul Manafort.

Saat itu, seorang petugas mengatakan kepada saya bahwa di buku besar yang dipermasalahkan itu, Manafort tidak membubuhkan tanda tangan yang mengindikasikan dia menerima uang. Dan juga, katanya, Manafort adalah orang Amerika, sementara lembaga itu hanya berwenang terhadap orang Ukraina.

Ukraina tidak langsung menghentikan seluruh kasus Manafort. Berkasnya diserahkan dari lembaga anti korupsi kepada kejaksaan, yang lalu menghentikannya.

Pekan lalu, di Kiev, jaksa yang menangani kasus ini, Serhiy Horbatyuk, mengatakan kepada saya, bahwa "Tidak pernah ada perintah langsung untuk menghentikan penyelidikan Manafort, namun dari laju penyelidikan kami, jelas sekali bahwa atasan kami berusaha merintanginya."

Berita Rekomendasi

Tidak ada satupun sumber kami yang mengatakan bahwa Donald Trump menggunakan pertemuan di Ruang Oval untuk meminta Poroshenko menghentikan penyelidikan Manafort. Namun jika ada 'jalur belakang,' apakah Michael Cohen menggunakannya untuk mengatakan kepada pihak Ukraina tentang apa yang mereka harapkan dari Ukraina?

Barangkali ia tak perlu melakukan hal itu juga.

Sebuah sumber di Kiev mengatakan bahwa Poroshenko telah 'memberi hadiah' kepada Trump -memastikan bahwa Ukraina tidak akan menemukan bukti lebih lanjut yang bisa diberikan kepada tim AS, yang sedang menyelidiki apakah tim kampanye Trump berkolusi dengan Rusia.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas