Kapal Perusak AS Masuk Teluk Persia, ''Jenderal Bayangan'' Iran Siapkan Pasukan, Pertanda Perang?
Dua kapal perusak Amerika Serikat ( AS) dilaporkan memasuki perairan Teluk Persia di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Yang justru terjadi, krisis multidimensi dengan banyak elemen.
Situasi Iran menggambarkan hal itu: antipati terhadap kesepakatan internasional, ketergantungan berlebihan terhadap sekutu di kawasan Timur Tengah yang masing-masing punya agenda, peningkatan ketegangan dengan para mitra di NATO, dan ketidakmampuan Washington DC dalam menentukan dan memprioritaskan kepentingan strategis yang sebenarnya.
Seiring dengan bangkitnya persaingan negara-negara adidaya, tatkala AS berupaya mengorientasikan kembali pengerahan sekaligus penguatan angkatan bersenjatanya guna menghadapi China dan Rusia, di mana Iran dalam skala prioritas strategi Washington DC?
Apakah ancaman Iran benar-benar layak menjadi konflik utama? Banyak pengamat kajian strategis AS mengatakan: tidak.
Banyak yang sepakat bahwa langkah mengurung Iran dan mengancam jika kepentingan AS diserang, mungkin diperlukan. Namun, terus-menerus menabuh genderang perang, sama sekali tidak perlu.
Dan satu hal yang seharusnya jelas. Tidak ada "pergeseran" menuju perang, seolah-olah ada proses yang tak terhindarkan.
Kalaupun ada konflik, maka itu terjadi karena pengambilan kebijakan yang dilakukan secara sadar, yang dihitung oleh Iran dan AS sendiri.