Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Babak Baru Politik Amerika: DPR Makzulkan Trump di Penghujung Tahun

Tahun ini menjadi momentum bersejarah bagi DPR Amerika Serikat (AS), saat mereka mengesahkan pasal pemakzulan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
zoom-in Babak Baru Politik Amerika: DPR Makzulkan Trump di Penghujung Tahun
Instagram @realdonaldtrump
Donald Trump Menjadi Presiden Ketiga yang Dimakzulkan dalam Sejarah Amerika Serikat. Ia Dimakzulkan DPR atas Tuduhan Penyalahgunaan Kekuasaan 

Grisham menjelaskan, Trump yakin Senat bakal menggelar sidang yang adil, dan sesuatu aturan yang berlaku.

"Beliau bersiap untuk tahap selanjutnya, dan yakin bakal dibebaskan dari tuduhan ini," terang Grisham dalam konferensi pers.

Selanjutnya, Trump bakal menjalani sidang di level Senat pada Januari 2020, di mana mayoritas berasal dari partainya, Republik.

Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell sudah menegaskan, sidang tersebut bakal menjadi prioritas utama mereka, dan berkoordinasi dengan Gedung Putih.

DPR AS Sempat Tolak Usulan Pemakzulan Trump

Pada Rabu (17/7/2019), DPR AS menolak resolusi untuk memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.

Artikel pemakzulan yang diajukan oleh Al Green, anggota DPR dari Texas, ditolak oleh 332 anggota dewan, termasuk 137 koleganya dari Partai Demokrat yang merupakan oposisi pemerintahan Trump. Demikian dilaporkan The New York Times, Rabu (17/7/2019) lalu.

Berita Rekomendasi

Meski ditolak, tercatat sebanyak 95 anggota dewan atau hampir separuh kaukus Partai Demokrat mendukung resolusi ini. Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Adapun artikel pemakzulan itu diluncurkan dengan dasar bahwa Trump tidak layak memangku posisi presiden karena telah menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan bermasyarakat warga AS.

Upaya pemakzulan ini adalah yang pertama sejak Partai Demokrat mengambil alih mayoritas di Kongres pada Januari tahun ini setelah unggul dalam pemilu sela pada November 2018.

Trump menyambut baik hasil pemungutan suara di DPR itu.

"Jelas ini hasil yang sangat mutlak menentang pemakzulan. Ini akhir dari pemakzulan. Mari Partai Demokrat, kita kembali bekerja," ucap Trump kepada wartawan di Greenville, Carolina Utara.

Presiden berusia 73 tahun itu juga sempat memicu kontroversi beberapa waktu lalu, setelah mengkritik secara tidak langsung keempat perempuan anggota DPR dari minoritas, dalam rangkaian twitnya.

Keempat perempuan yang dimaksud adalah Alexandria Ocasio-Cortez, Rashida Tlaib, Ilhan Omar, dan Ayanna Pressley yang masing-masing berasal dari komunitas Hispanik, Arab, Somalia, dan Afro-Amerika.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas