Pengacara Hasan Bazzi: Perlakuan Khusus Lebanon kepada Ghosn adalah Hal yang Aneh
Hasan Bazzi mengatakan kepada NHK bahwa perlakuan khusus Lebanon kepada Ghosn itu adalah hal yang aneh.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hasan Bazzi, seorang pengacara Lebanon yang Kamis (2/1/2020) lalu mengajukan gugatan ke pemerintah Lebanon terhadap mantan bos Nissan Jepang Carlos Ghosn (65).
Hasan Bazzi mengatakan kepada NHK bahwa perlakuan khusus Lebanon kepada Ghosn itu adalah hal yang aneh.
"Rakyat Lebanon terpecah dua atas kaburnya Ghosn dari Jepang ke Lebanon," kata Hasan Bazzi, seorang pengacara terkenal Lebanon seperti dikutip dari NHK, Minggu (5/1/2020).
Hasan bersama dua pengacara Lebanon lainnya Kamis (2/1/2020) lalu mengajukan tuntutan ke pengadilan Lebanon karena Ghosn pernah ke Israel sebagai Chairman Renault-Nissan pada 2008 dan hal itu melanggar UU di Lebanon.
Ghosn ke Israel tahun 2008 untuk mendukung kemitraan dengan Shai Agassi, seorang pengusaha Israel yang telah meluncurkan usaha kendaraan listrik yang disebut "Project Better Place" namun tampaknya gagal.
Tiga pengacara Lebanon mengajukan laporan kepada jaksa penuntut umum terhadap pengusaha Carlos Ghosn karena melakukan kejahatan memasuki negara musuh dan melanggar hukum boikot.
Mereka mengatakan beberapa kontrak telah ditandatangani selama perjalanan Januari 2008 dan menambahkan bahwa Ghosn telah mengambil bagian dalam beberapa konferensi ekonomi.
"Melakukan bisnis dengan Israel bukan soal masalah pendapat - normalisasi telah dilarang oleh hukum," kata Hassan Bazzi.
Baca: Penarikan Uang Ilegal dari Rekening Bank Online di Jepang Meningkat Tajam
Baca: Batu Misterius di Jepang Nadeseki, Dielus Jadi Ringan Dipukul Jadi Berat
Lebanon secara teknis masih berperang dengan Israel, yang menduduki bagian selatan negara itu sampai tahun 2000, dan melarang warganya melakukan perjalanan ke sana.
Pada 2017, pembuat film Prancis-Lebanon Ziad Doueiri ditangkap dan diinterogasi secara singkat karena merekam bagian dari filmnya "The Attack" di Israel.
Minggu (5/1/2020) hari ini tepat satu minggu Ghosn kabur dari Jepang yang dilakukan 29 Desember 2019 meninggalkan Jepang lewat Bandara Kansai Osaka dengan pesawat jet pribadi Bombardier berkode TC-TSR (milik MNG Jet Havacilik AS) jam 23.15 waktu Jepang.
Imigrasi Jepang kini dalam sorotan masyarakat mengapa Ghosn sampai bisa lolos ke luar dari Jepang.
"Yang pasti tidak ada nama Ghosn saat pemeriksaan imigrasi kepada jet pribadi tersebut, yang berarti penggunaan nama lain dan paspor palsu Ghosn telah terjadi saat itu," ungkap sumber Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
MNG Jet Havacilik AS telah mengajukan tuntutan di Turki kepada 7 personel (termasuk dua pilotnya) yang terlibat pelarian Ghosn tersebut dengan tuduhan membawa orang ilegal ke dalam pesawat jet pribadi.