Polemik soal Natuna: Sikap Ngotot China hingga Kata Susi soal Pemisahan Pencurian Ikan dan Investasi
Ketegangan antara Indonesia dan China terkait wilayah Perairan Natuna, Kepuluan Riau belum usai. China ngotot Natuna adalah wilayahnya
Penulis: Daryono
Editor: Wulan Kurnia Putri
Kapal-kapal tersebut sudah mengakui bahwa Laut Natuna merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Kapal Coast Guard yang berada di Laut Natuna adalah perwakilan dari pemerintah Tiongkok, dan sudah diberikan pemahaman terkait keberadaan mereka (kapal) di perairan Natuna.
Kapal pemerintah Tiongkok yang sebenarnya sudah mengetahui aturan internasional, dan sudah mengetahui kebijakan pemerintah Indonesia.
Kepada para Nelayan Indonesia yang berada di perairan Natuna, Pangkogabwilhan I mengatakan agar tidak resah dan terganggu atas situasi dan kondisi serta keberadaan Coast Guard dan kapal asing tersebut.
Diketahui, sebelumnya, TNI mengerahkan 600 personel untuk pengamanan di Natuna.
600 personel itu terdiir dari 1 Kompi TNI AD Batalyon Komposit 1 Gardapati, 1 Kompi Gabungan TNI AL terdiri dari personel Lanal Ranai, unsur KRI Teuku Umar 385 dan KRI Tjiptadi 381, Satgas Komposit Marinir Setengar, serta 1 Kompi TNI AU (Lanud Raden Sadjad dan Satrad 212 Natuna).
4. Luhut Minta Masalah Natuna Tak Dibesar-besarkan
Berbeda dengan pernyataan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang tegas menolak klaim China atas Natuna, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar masalah Natuna tidak dibesar-besarkan.
Luhut justru meminta Indonesia untuk instropeksi kurangnya pengamanan Natuna selama ini.
"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Soal kehadiran kapal itu (di Natuna), sebenarnya kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (3/1/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Sekarang coast guard-nya sedang diproses biar bisa menjadi coast guard kita sekaligus dengan peralatannya," sambungnya.
"Seharusnya kita marah pada diri kita sendiri. Kita punya kapal belum cukup sehingga Presiden memerintahkan lagi untuk membangun lebih banyak lagi kapal dan coast guard kita yang patroli," ucapnya.
5. Susi Minta Pisahkan Pencurian Ikan dengan Investasi
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti angkat bicara terkait tanggapan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, soal masuknya kapal China ke perairan Laut Natuna.