Obat Bius yang Dipakai Reynhard Sinaga Taklukan Korbannya Ternyata Sering Disebut Obat Pemerkosa
Pada sidang Reynhard Sinaga, hakim mengatakan bahwa ia telah menggunakan obat seperti GHB. GHB sering disebut juga sebagai obat pemerkosa.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Reynhard Sinaga dihukum penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris karena kasus perkosaan.
Reynhard merupakan mahasiswa asal Indonesia, yang menetap di Inggris sejak 2007 silam.
Ia terbukti bersalah melakukan pemerkosaan terhadap 48 korban pria, mulai dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
Pada sidang Reynhard Sinaga, hakim mengatakan bahwa ia telah menggunakan obat seperti GHB.
Mengutip Drugs.com via Grid.ID, Selasa (7/1/2020), Gamma-hydroxybutyrate atau GHB sering disebut juga sebagai obat kelab atau obat pemerkosa.
GHB merupakan obat depresan sistem saraf pusat (CNS).
Namun, obat ini sering disalahgunakan oleh remaja dan orang dewasa di bar atau kelab.
GHB memberikan efek euforia dan dapat meningkatkan gairah seks bagi yang mengonsumsinya.
Tetapi jika obat ini dikonsumsi secara berlebihan, bahkan cuman satu mililiter saja, bisa berakibat fatal.
Pengguna dapat kehilangan kesadaran, kejang-kejang hingga berhenti bernapas.
Survei baru-baru ini memperkirakan lebih dari seperempat dari korban mengalami pelecehan seksual dalam keadaan tidak sadar.
Menurut Profesor Winstock, obat ini menjadi favorit pemerkosa karena sulit dan mahal untuk dideteksi.
Juga sulit untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak serangan seksual yang terhubung dengan GHB.
"Karena ... itu dapat dimasukkan ke dalam minuman seseorang tanpa mereka sadari hingga dapat dengan mudah menyebabkan ketidaksadaran."