Presiden Recep Tayyip Erdogan Tolak Pengunduran Diri Menteri Dalam Negeri Turki
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.
Terkait hal ini, Direktorat Komunikasi Turki mengeluarkan pernyataan.
"Soylu mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden, dan Presiden kita mengatakan kepadanya, dia tidak menganggap permintaan tersebut sesuai," papar pernyataan tersebut yang dikutip dari Anadolu Agency.
Diberitakan New York Times, Soylu mengundurkan diri karena menilai langkah lockdown yang diberlakukan pemerintah Turki sangat mendadak.
Soylu mengatakan, dengan pemberitahuan yang mendadak itu, masyarakat menjadi panik dan melakukan panic buying.
Baca: Bantu Warga Terdampak Corona, Presiden Erdogan Sumbang Gaji 7 Bulan
Baca: Presiden Erdogan Sumbangkan 7 Bulan Gajinya Untuk Bantu Warga Terdampak Corona
Pengumuman lockdown itu disampaikan pada Jumat (10/4/2020) pukul 22.00 waktu setempat.
Kemudian, otoritas terkait mengatakan jam malam diterapkan di puluhan kota.
"Insiden yang terjadi menjelang penerapan jam malam itu, tidak sesuai dengan manajemen wabah Covid-19 yang baik," ungkap Soylu.
Soylu menilai deklarasi pemberlakuan jam malam tidak mencerminkan impelemtasi kebijakan yang baik.
Tindakan Pengunduran Diri Tidak Pantas Dilakukan
Untuk diketahui, Soylu telah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri sejak Agustus 2016 lalu.
Dikutip dari Al Jazeera, Soylu menegaskan dia bangga menjadi Menteri Dalam Negeri dan akan tetap setia pada Presiden Turki.
Secara terpisah, Erdogan menilai, pengunduran diri Soylu tidak pantas dilakukan pada saat krisis pandemi Covid-19 seperti ini.
"Pengunduran diri Menteri Dalam Negeri belum kami terima. Dia akan melanjutkan tugasnya," tegas Direktur Komunikasi Kepresidenan.
Baca: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan Akan Bahas Masalah Migran dengan Uni Eropa di Brussels
Baca: Yunani Protes pada Turki Tak Menahan Pergerakan Migran ke Eropa, Erdogan: Akan Mencapai Jutaan