CEK FAKTA: Viral di Media Sosial, Rumor Profesor Harvard Membuat Virus Corona dan Dijual ke China
Sebuah klip video mengklaim bahwa pihak berwenang AS telah menangkap seorang profesor Harvard, Dr Charles Lieber karena virus corona, ternyata hoaks.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
Terkait berita penangkapannya, dilaporkan secara luas oleh media AS.
Menurut New York Times, profesor Harvard itu dituduh menyembuyikan dana China.
Dr Charles Lieber ditangkap karena memata-matai atau dituduh mengirim informasi sensitif ke China.
Lebih lanjut, Dr Charles Lieber ditangkap pada Januari 2020 oleh otoritas federal AS karena "Membuat pernyataan yang secara material salah, fiktif, dan menipu," terkait dana yang ia terima dari Tiongkok.
Mendapat Lebih dari 15 Juta Dolar AS
Menurut Departemen Kehakiman AS, pada 28 Januari 2020, Dr Lieber mendapat lebih dari 15 juta dolar AS dalam bentuk hibah dari National Institutes of Health (NIH) dan Departemen Pertahanan (DOD).
Hibah ini memerlukan pengungkapan konflik kepentingan keuangan asing yang signifikan.
Termasuk dukungan keuangan dari pemerintah asing atau entitas asing.
Tetapi, Dr Charles Lieber, yang juga seorang ilmuwan di Universitas Teknologi Wuhan (WUT) di China, ia juga tergabung dalam 'Thousand Talent Plan, menerima sejumlah besar uang dari pemerintah China.
Diduga, Dr Charles Lieber menyimpan informasi ini sebagai rahasia dan tidak memberi tahu pihak Universitas Harvard, atau pun otoritas AS.
Untuk diketahui, Thousand Talents Plan merupakan satu di antara program paling menonjol di China.
Program tersebut dirancang untuk menarik dan merekrut bakat dari luar negeri dan pakar asing untuk berkontribusi pada pengembangan ilmiah.
Kesimpulan
Memang benar, Dr Charles Lieber merupakan profesor Harvard.