Zimbabwe Perpanjang Lockdown, Presiden Emmerson: Keputusan Sulit
Pemerintah Zimbabwe telah memperpanjang lockdown selama dua pekan untuk menahan penyebaran virus corona, sang Presiden sebut ini keputusan sulit.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
"Kami sangat khawatir virus ini mulai menyerang anak-anak kami," kata Emmerson.
"Semakin banyak kasus virus corona berasal dari transmisi lokal," tambahnya.
Lebih jauh, Emmerson mengatakan, pemerintah akan mengizinkan perusahaan pertambangan yang merupakan sumber penghasilan utama Zimbabwe, melanjutkan operasi penuh.
Sementara, produsen akan bekerja dengan kapasitas terbatas.
Perusaaan pertambangan yang beroperasi di Zimbabwe adalah operasi lokal Impala Platinum Holdings dan Anglo American Platinum.
Emmerson menambahkan, pemerintah telah memulai memperluas pengujian di seluruh negeri untuk mengukur besarnya masalah dan mengisolasi kasus infeksi sejak dini.
Baca: 18 Pekerja Tambang Asal China di Maluku Jalani Tes Kesehatan, Prosedur Antisipasi Corona
Baca: Dulunya Tambang, Cagar Alam Gunung Gamping Kini Jadi Tempat Wisata Favorit
Kios-kios Dirobohkan Petugas Polisi dan Tentara
Lebih jauh, lockdown juga membatasi sebagian besar orang di rumah mereka.
Namun, di kota-kota miskin, orang-orang berkelana mencari makanan pokok.
Mereka pun membentuk antrean panjang di toko-toko.
Di Ibu Kota, Harare, pejabat dewan kota, dengan bantuan polisi dan tentara merobohkan kios-kios pasar ilegal pada Minggu (19/4/2020).
Tindakan tersebut mendapat kritik pedas dari warga negara tersebut.
Lebih dari 80 persen populasi pekerja di Zimbabwe tidak memiliki pekerjaan formal dan bergantung pada ekonomi informal untuk mencari nafkah.
Namun, otoritas kota membela langkah tersebut.
Mereka mengatakan, tindakan itu perlu dilakukan untuk menertibkan warga.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)