Selain George Floyd, Polisi Minneapolis Telah Buat 44 Orang Tak Sadarkan Diri dengan Pengekang Leher
Sebuah data menunjukkan jika kepolisian di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat telah membuat 44 orang tak sadarkan diri dengan mengekang leher.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Asisten profesor dan koordinator petugas perdamaian profesional di St. Cloud State University di Minnesota, Shawn Williams mengatakan dia mengerti mengapa departemen lain tidak menggunakan manuver.
"Jika itu digunakan dengan benar, Anda dapat menyebabkan tersangka membuat diri mereka sesuai dan kami dapat menahan seseorang tanpa kerusakan internal," katanya.
"Jika itu tidak digunakan dengan benar, dan lengan diletakkan di tempat yang salah, kamu berbicara tentang kerusakan pada trakea seseorang dan kamu berbicara tentang mengambil nyawa seseorang," ungkapnya.
Baca: Adik George Floyd Minta Pendemo Berhenti Menjarah: Itu Tidak akan Membuat Kakakku Kembali
Baca: Terrence Floyd Minta Para Pengunjuk Rasa Berhenti Menjarah: Tak Akan Bawa George Floyd Kembali
Pria yang juga bekerja di Departemen Kepolisian Minneapolis selama lebih dari 10 tahun ini mengatakan, para petugas perlu dilatih dengan benar, sering dan saat berada di bawah tekanan sehingga mereka dapat sepenuhnya memahami cara menggunakan gerakan itu.
Pengawas penjara Couny LA, Richard Drooyan mengatakan, pengekangan leher hanya boleh dilakukan ketika ada masalah mendesak antara hidup atau mati.
Cara itu beberapa kali digunakan oleh Departemen Kepolisian Minneapolis tampak 'luar biasa'.
"Dalam banyak kasus, pembenarannya adalah bahwa tersangka menjadi tegang, yang saya baca berarti menahan diri atau melarikan diri dengan berjalan kaki tanpa ada indikasi bahwa tersangka bersenjata atau berbahaya," ujar Drooyan.
"Anda memiliki kombinasi sejumlah besar insiden yang melibatkan penggunaan pengekangan leher pada individu yang tidak terlibat dalam kegiatan kriminal yang kejam, dan tampaknya telah ditahan karena mereka tampaknya menentang penangkapan," lanjutnya.
Meskipun masa lalu yang bergejolak, Kepolisian Los Angeles (LAPD) adalah salah satu lembaga kepolisian pertama yang menangani insiden kekuatan mematikan atau berlebihan yang tumbuh karena menggunakan chokeholds.
Pada tahun 1982, atas permintaan Kepala Daryl F. Gates saat itu, departemen tersebut melarang chokehold lengan pendek dan kontrol tubuh bagian atas yang terbatas.
Pada waktu itu biasa terjadi, setelah tuntutan hukum federal.
Enam belas orang - termasuk selusin pria Afrika-Amerika - meninggal karena berbagai bentuk kontrol tubuh bagian atas selama tujuh tahun menjelang keputusan itu.
(Tribunnews.com/Whiesa)